Parapuan.co - Para ilmuwan di Siprus menemukan varian Covid-19 Deltacron, yakni gabungan dari varian Delta dan Omicron.
Hal tersebut diungkapkan oleh Leonidos Kostrikis, profesor Biologi di Universitas Siprus dan kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekuler.
"Saat ini ada koinfeksi Omicron dan Delta dan kami menemukan jenis ini yang merupakan kombinasi dari keduanya," kata Kostrikis dalam sebuah wawancara dengan Sigma TV, Jumat (7/1/2022).
Ia mengatakan, penemuan itu dinamai "deltacron" karena identifikasi tanda-tanda genetik mirip Omicron dalam genom Delta.
Sebanyak 25 kasus baru varian Deltacron tersebut telah diidentifikasi dan dianalisis.
Diketahui bahwa frekuensi relatif infeksi Deltacron lebih tinggi di antara pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dibandingkan dengan yang tidak.
Adapun 25 kasus dikirim ke GISAID, database internasional yang melacak perubahan virus pada Jumat (7/1/2022) waktu setempat.
Meskipun begitu, perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai varian Deltacron ini.
"Kita akan melihat di masa depan jika jenis ini lebih patologis atau lebih menular atau apakah akan menjadi lebih dominan, atas Delta dan Omicron," kata Leonidos.
Baca Juga: Pemerintah Ubah Lama Karantina dari Luar Negeri Menjadi 7 Hari