Parapuan.co - Laboratorium di Siprus menyebut muncul baru Covid-19 setelah Omicron.
Varian baru ini berjuluk Deltacron, yakni gabungan antara Varian Delta dan Omicron.
Hal ini tentu mengundang banyak sorotan, salah satunya dari ilmuwah Inggris.
Pada Senin (10/1/2021), ahli Inggris tersebut akhirnya mengklaim bahwa Deltavron bukan varian baru Covid-10.
Melansir Kompas.com, Deltacron disebut sebagai kesalahan atau kontaminasi yang terjadi di laboratorium.
Sehingga ilmuan menyebut Deltacron ini sebagai sesuatu yang tidak mungkin.
"Urutan 'Deltacron' Siprus yang dilaporkan oleh beberapa media besar terlihat jelas merupakan kontaminasi," ujar Tom Peacock, ahli virologi dengan departemen penyakit menular di Imperial College London, dalam twitnya akhir pekan lalu.
Tak hanya itu, Jeffrey Barrett yang menjabat sebagai kepala Inisiatif Genomik Covid-19 di Institut Wellcome Sanger Inggris juga menyebut dugaan mutasi ini terjadi pada genom yang rentan pada kesalahan prosedural.
"Ini hampir pasti bukan rekombinan biologis dari garis keturunan Delta dan Omicron," katanya pada Senin dikutip dari AFP.
Baca Juga: Dimulai 12 Januari, Pemerintah Jelaskan Syarat Penerima Vaksin Booster