Parapuan.co - Kesadaran masyarakat pada industri fashion yang ternyata berdampak terhadap kerusakan lingkungan, membuat para pelaku usaha mode berbondong-bondong melakukan pendekatan baru.
Misalnya membuat strategi-strategi yang lebih berkelanjutan, dengan mengganti bahan-bahan tertentu dengan yang berdampak buruk bagi lingkungan, misalnya seperti kulit binatang.
Pasalnya, berdasarkan laporan oleh Higg Materials Sustainability Index yang dilansir dari The Guardian menemukan kulit sapi menimbulkan lebih banyak kerusakan lingkungan daripada kain lainnya.
Termasuk kulit sintetis berbasis plastik, karena deforestasi dan emisi gas yang terkait dengan pemeliharaan hewan.
Dunia mode pun saat ini mengarah ke alternatif kulit yang lebih berkelanjutan dan vegan.
Salah satunya yang kini jadi tren di industri fashion adalah mushroom leather atau material kulit yang terbuat dari jamur, yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Melansir dari Prestige, miselium, bahan yang tumbuh dari jamur sekarang dapat direkayasa agar terlihat dan terasa seperti kulit anak sapi atau kulit domba.
Kulit jamur adalah salah satu pengganti kulit terbaik karena keserbagunaannya yang luar biasa.
Hal ini dikarenakan struktur yang digunakan dalam mushroom leather dapat disesuaikan, yang membuatnya mirip seperti kulit asli, tapi tak berdampak buruk bagi lingkungan.
Baca Juga: Jadi Tren Fashion, Benarkah Vegan Leather Lebih Ramah Lingkungan?