Parapuan.co - Lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi di Indonesia.
Hal ini terjadi setelah munculnya varian baru Covid-19 sejak akhir tahun lalu, yaitu varian Omicron.
Bahkan varian Omicron ini disebut-sebut 4 kali lebih menular dari varian sebelumnya.
Berbeda dengan varian Delta yang memiliki tingkat keparahan lebih tinggi, varian Omicron ini justru memiliki gejala yang terbilang lebih ringan, seperti batuk, pilek, hingga sakit tenggorokan.
Vaksin booster pun kian digalakkan pemerintah untuk melawan Covid-19 varian Omicron ini.
Pasalnya, meski sudah divaksin lengkap, masyarakat masih bisa terkena Covid-19, termasuk juga varian Omicron ini.
Mengutip dari News Nation, meskipun belum ada studi peer-review utama tentang perbedaan gejala omicron antara orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi, dokter melaporkan bukti anekdotal yang menunjukkan beberapa perbedaan.
Dr. Maya N. Clark-Cutaia, profesor di New York University Meyers College of Nursing, menjelaskan perbedaan yang dia lihat pada pasien kepada New York Times.
Menurut penjelasannya, pasien yang tidak divaksinasi lebih sering melaporkan batuk, sesak napas dan gejala seperti flu.
Baca Juga: 3 Kelompok Ini Harus Menunda Vaksin Booster Covid-19, Siapa Saja?