Parapuan.co - Hari ini (8/3/2022), kita merayakan Hari Perempuan Internasional yang mengangkat tema #BreakTheBias.
Bias gender, diskriminasi terhadap perempuan, dan stereotip masyarakat menjadi hal yang menghalangi perempuan untuk melangkah maju.
Hal itu juga dialami oleh tiga perempuan muda berbakat yang tergabung dalam band metal bernama Voice of Baceprot (VoB).
Di Hari Perempuan Internasional ini, VoB menceritakan tantangannya dalam masuk ke industri musik metal yang didominasi oleh laki-laki.
Bekerja sama dengan Google Indonesia, VoB mengunggah video kampanye Hari Perempuan Internasional yang memiliki pesan kesetaraan yang kuat.
Pada keterangan unggahan, VoB menuliskan perjalanan mereka merintis karier di dunia musik yang penuh dengan stigma merendahkan perempuan.
"Menengok ke belakang, perjalanan kami tidak mudah," tulis VoB.
VoB mengakui bahwa mereka sering menghadapi bias dan stigma gender yang berhubungan dengan genre musik mereka mainkan.
Baca Juga: Konser di Eropa, Voice of Baceprot Suarakan Kasus Kekerasan Seksual di Indonesia
Tak terhitung jumlah hujatan dan komentar negatif yang berbasis pada gender yang menyerang mereka.
"Sebagai band rock wanita, kami telah menghadapi bias dan stigma yang tak terhitung jumlahnya," ungkap VoB.
"Terutama yang berhubungan dengan genre musik kita," lanjutnya.
Band yang baru saja menyelesaikan tur Eropa ini memilih untuk tidak membiarkan komentar bias gender tersebut menjatuhkan karier mereka.
VoB melihat komentar negatif terkait gender mereka dari perspektif yang lebih kuat.
Bagi mereka, hujatan yang mereka terima akan menjadi senjata motivasi untuk lebih baik dan semangat dalam mencapai mimpi.
"Tetapi alih-alih membiarkan hal-hal negatif itu menjatuhkan kita, mereka telah membawa kita untuk tumbuh lebih jauh untuk mencapai impian kita," tulis VoB.
Voice of Baceprot adalah grup musik asal Jawa Barat yang berhasil mengharumkan nama Indonesia ke mancanegara.
Dalam perjalanan kariernya, VoB diketahui dengan lantang melawan bias gender, stigma terhadap perempuan, dan kekerasan seksual.
Dunia musik yang digeluti VoB merupakan lingkungan yang didominasi laki-laki, tak heran jika mereka memilih untuk dengan berani melawan sistem patriarki lewat musiknya.
Baca Juga: Kompak, Tiga Personel VoB Unggah Dukungan untuk Permendikbud No 30 Tahun 2021
(*)