Cerita Voice of Baceprot Jadikan Musik sebagai Ruang Aman untuk Bersuara

Ratu Monita - Jumat, 15 April 2022
Cerita Voice of Baceprot jadikan musik sebagai ruang aman untuk bersuara.
Cerita Voice of Baceprot jadikan musik sebagai ruang aman untuk bersuara. @voiceofbaceprot / Dok instagram

Parapuan.co - Nama grup band metal perempuan asal Garut, Voice of Baceprot sudah begitu dikenal di kancah internasional.

Sudah berbagai festival internasional dihadiri oleh Firdda Marsya Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Sitti Aisyah (drum).

Berbagai judul lagu telah mereka hasilkan dengan beragam pesan yang ingin disampaikan.

Dalam podcast Cerita Parapuan Episode 21, ketiga perempuan berusia 21 tahun ini menceritakan bagaimana musik menjadi ruang aman bagi mereka untuk bersuara. 

Sang vokalis Marsya menceritakan, hal tersebut bermula saat mereka duduk di bangku sekolah.

Kala itu, mereka melihat ada banyak ketidakadilan yang terjadi, namun mereka takut untuk menyampaikannya.

"Kayak suara dibatasi, seperti di sekolah, ketika nemu ada ketidakadilan atau ada eror system di situ, kita ga diberikan ruang untuk bersuara atau protes," ujar Marsya. 

Dapat dikatakan, ketika menemukan suatu hal yang salah, mereka tidak tahu harus bicara seperti apa dan ke mana.

"Ketika protes langsung, dianggapnya enggak sopan, karena anggapannya mengkritik yang dewasa itu nggak sopan, anak kecil tahu apa," lanjut Marsya.

Baca Juga: Begini Cara Member Voice of Baceprot Menjadi Support System Masing-masing

Sumber: Youtube
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Cerita Voice of Baceprot Jadikan Musik sebagai Ruang Aman untuk Bersuara