Parapuan.co – Narkoba masih menjadi masalah serius yang dihadapi Indonesia. Dikutip dari Indonesian Drugs Report 2022, paparan narkoba pada kelompok umur 15-24 dan 50-64 tahun masih terus meningkat.
Diketahui, prevalensi pengguna narkoba dengan usia umur 15-24 tahun dan 50-64 tahun pada 2019 masing-masing berada di angka 1,8 persen dan 1,96 persen. Namun pada 2021, angka tersebut mengalami kenaikan dengan persentase masing-masing 1,96 persen dan 2,17 persen.
Untuk menekan prevalensi pengguna dan pecandu narkoba, diperlukan perhatian khusus dari semua elemen masyarakat. Utamanya, dalam hal rehabilitasi narkoba.
Guna membantu para pecandu untuk lepas dari jeratan narkotika, zat psikotropika, dan obat terlarang tersebut, pusat rehabilitasi narkoba swasta Ashefa Griya Pusaka menghadirkan program rehabilitasi melalui program Individual Treatment.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Serum Foundation di Shopee, Ringan untuk Sehari-hari
Program Manager Ashefa Griya Pusaka wilayah Jakarta Thomas Avitho Da Lopez mengatakan, Individual Treatment merupakan program yang dirancang untuk memberikan rehabilitasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien.
"Kami merancang kebutuhan program bagi setiap pasien berbeda. Kami rancang program berdasarkan kebutuhan pasien lewat bantuan Program Manager", ujar Alvitho.
Untuk memastikan layanan yang diberikan tepat sasaran dan berjalan efektif, Alvitho menjelaskan program Individual Treatment dilakukan oleh dokter, psikiater, psikolog, dan konselor.
Para tenaga profesional tersebut akan melihat faktor penyebab pasien menggunakan narkoba dan membimbing pasien untuk menjalani rehabilitasi secara rutin.
Baca Juga: Meski Klasik, 3 Posisi Hubungan Suami Istri Ini Patut Dicoba