Parapuan.co - Kawan Puan, kanker paru-paru menjadi salah satu kanker berbahaya karena langsung menyerang organ dan sistem pernapasan.
Dikarenakan kanker paru-paru bersifat mematikan, maka penting bagi setiap orang untuk menghindari faktor risiko penyakit ini, seperti vaping.
Dalam webinar yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan MSD (Merck Sharp & Dohme) Indonesia pada Selasa (30/08/2022) Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan bahwa gaya hidup dan merokok, serta polusi udara dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Dalam kesempatan yang sama dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik menjelaskan hubungan vaping dan merokok dengan kanker paru-paru.
Dari studi Tobacco Use & Lung Cancer, dr. Andhika menjelaskan 90 persen dari kasus kanker paru pada pria dan 80 persen pada perempuan akibat dari merokok atau perokok pasif.
Studi tersebut juga dikuatkan dengan penelitian Electronic-Cigarette Smoke Induces Lung Adenocarcinoma and Bladder Urothelial Hyperplasia in Mice.
"Berdasarkan penelitian terhadap tikus yang diberikan uap nikotin dari vape, di mana 40 tikus yang terekspos selama 54 minggu, 22,5 persen terkena kanker paru dan 57,5 persen mulai tampak pre-cancerous lesion dari kandung kemih. Sementara 18 tikus yang juga diberi uap vape tapi tidak mengandung nikotin, tidak terkena kanker setelah empat tahun diamati," jelas dr. Andhika.
Prof. Aru memaparkan, kanker paru seringkali tidak tampak pada stadium awal, akibatnya pasien baru berobat ketika dalam stadium lanjut.
"Kanker paru sering kali memiliki gejala yang serupa dengan penyakit umum lainnya seperti TBC," tegas Prof. Aru.
Baca Juga: Kiki Fatmala Divonis Kanker Paru Stadiun 4, Kenali Penyebab dan Gejalanya