Kala itu, Ratu Elizabeth I justru memakai pemerah bibir berbahan timbal yang berbahaya bagi kulit karena ia percaya bisa mengusir roh jahat.
Ironisnya, penggunaan pemerah bibir dengan kandungan timbal tersebutlah yang diduga menjadi penyebab meninggalnya sang ratu.
Beberapa abad kemudian, pemerah bibir dikemas dalam kaleng oleh Pierre Farncois Pasca Guerlain pada tahun 1884, untuk memudahkan para perempuan saat merias wajah mereka.
Barulah kemudian di tahun 1922, muncul pertama kali pemerah bibir dalam kemasan tabung logam yang bisa diputar oleh James Bruce Mason Jr, yang juga menjadi cikal bakal lipstik modern.
Dan kini, di era yang lebih modern, lipstik merah pun hadir dengan lebih variatif dan inovatif, yang disebut-sebut sebagai 'sahabatnya perempuan'.
Nilai Buruk Lipstik Merah
Walau telah digunakan selama ribuan tahun lalu, sayangnya lipstik merah masih dinilai buruk oleh sekelompok orang pada berbagai era.
Seperti pada era Yunani Kuno, perempuan dengan bibir yang merah pekat kerap dianggap seorang pelacur.
Begitu juga yang dianggap Ratu Victoria di tahun 1837 sampai 1901, yang akhirnya melarang penggunaan pemerah bibir di Inggris.
Baca Juga: Ternyata Pilihan Warna Lipstik Bisa Menunjukkan Kepribadian Seseorang