Parapuan.co - Vaksinasi booster harus diterima oleh masyarakat secara merata, tentunya agar daya tahan tubuh meningkat.
Pasalnya, berdasarkan data berdasarkan data Kementerian Kesehatan sasaran vaksinasi nasional ditargetkan sebesar 234.666.020 juta penduduk.
Namun, masyarakat yang telah melakukan vaksinasi booster baru mencapai 26,46 persen atau sekitar 62.091.264 orang.
Data tersebut terpapar dalam webinar yang diadakan oleh AstraZeneca bertajuk "Pentingnya Vaksinasi Booster dalam Melindungi Masyarakat dari Akibat Serius Penyakit Covid-19 Termasuk Rawat Inap dan Kematian", Kamis (15/9/2022).
Dari data tersebut mengartikan bahwa sekitar 73 persen masyarakat belum melakukan vaksinasi booster.
Dokter spesialis pulmonologi dan pengobatan pernapasan (paru-paru) Dr. dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P.(K)., mengaku sangat menyayangkan cakupan vaksin booster yang masih rendah.
"Cakupan vaksinasi primer bagus sekali, tapi cakupan booster itu 26 persen," terang dr. Erlina.
Padahal menurut dr. Erlina, seluruh dunia mengatakan kalau booster itu penting, namun tantangannya cakupannya rendah.
dr. Erlina mengungkap bahwa ada beberapa hal yang mungkin menjadi pemicu mengapa vaksinasi booster rendah, antara lain:
Baca Juga: Proteksi Setara Vaksin mRNA, Ini Cara Booster AztraZeneca Berikan Perlindungan terhadap Omicron