Advertorial

Kedepankan Pendekatan Humanis, Ashefa Griya Pusaka Tawarkan Rehabilitasi Narkoba Terstruktur

Nana Triana - Minggu, 18 September 2022
CEO Ashefa Griya Pusaka Hendra Aryandie, SH
CEO Ashefa Griya Pusaka Hendra Aryandie, SH Ashefa Griya Pusaka

Parapuan.co – Penyalahgunaan narkoba masih menjadi isu serius di Indonesia. Pasalnya, saat ini, penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak memandang usia, jenis kelamin, profesi, dan strata sosial.

Namun, untuk menangani penyalahgunaan narkoba, pendekatan hukum untuk memberantas peredaran barang terlarang tersebut tidaklah cukup. Sistem rehabilitasi yang baik juga diperlukan bagi korban penyalahgunaan narkoba agar rantai penggunaan narkoba dapat terputus.

Untuk dapat terlepas dari jerat narkoba, korban penyalahgunaan narkoba pun perlu memiliki lingkungan dan support system yang baik. Pusat rehabilitasi narkoba swasta Ashefa Griya Pusaka memahami hal tersebut.

Oleh sebab itu, sejak didirikan, pusat rehabilitasi narkoba tersebut menerapkan pendekatan humanis dengan beragam program yang disusun. Program yang ditawarkan jauh dari kesan menyeramkan dan tidak manusiawinya proses rehabilitasi yang selama ini diketahui masyarakat.

Sebagai informasi, Ashefa Griya Pusaka mengedepankan rehabilitasi menyeluruh, baik secara medis maupun sosial. Adapun rehabilitasi mengusung konsep terstruktur, yakni Pulih, Pengembangan Diri, dan Produktif (3P).

Ashefa Griya Pusaka juga menerapkan program rehabilitasi narkoba yang tepat, tahapan rehabilitasi terstruktur, dan layanan rehabilitasi narkoba yang profesional

CEO Ashefa Griya Pusaka Hendra Aryandie mengatakan, konsep ini efektif dalam menangani ketergantungan terhadap narkoba. Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa Ashefa Griya Pusaka dirancang sedemikian rupa agar pasien merasa seperti berada di rumah sendiri.

Baca Juga: Mengenal Individual Treatment, Program Rehabilitasi Narkoba di Ashefa Griya Pusaka

“Kenyamanan dan ketenangan pasien yang sedang menjalankan program pemulihan menjadi prioritas. Pelayanan dirancang sedemikian rupa sehingga jauh dari stigma negatif bahwa pemulihan ketergantungan terhadap narkoba itu menyeramkan, tidak manusiawi, dan pemikiran buruk lainnya,” ujar Hendra kepada Parapuan.co melalui keterangan tertulis, Sabtu (17/9/2022). 

Dilansir dari situs resmi Ashefa Griya Pusaka, layanan rehabilitasi narkoba yang tersedia terbagi menjadi dua, yaitu rawat inap dan rawat jalan.

Penulis:
Editor: Sheila Respati
REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029