Parapuan.co - Belakangan sedang viral di TikTok tentang kandungan dalam sunscreen yang dinilai berbahaya untuk digunakan.
Polemik ini bermula dari unggahan akun @dosenskincare yang viral di TikTok, yang menyarankan untuk menghindari chemical sunscreen dengan UV filter 4-MBC (4-Methylbenzyliden camphor).
"Jadi BPOM Eropa (EU Commission dan Scientific Committee on Consumer Safety) baru saja mengumumkan bahwa ada satu bahan UV filter alias bahan utama sunscreen yang tidak lagi dikategorikan sebagai bahan yang aman," ujarnya dalam video yang viral di TikTok tersebut.
"Dimana bahan ini (4-MBC) sekarang dilarang berada dalam produk kosmetik yang beredar di Eropa," tambahnya.
@dosenskincare Video ini hanya SARAN, kalo kalian tetep mau pake silahkan banget. Info ini adalah info terbaru (2023) dari EU Commission dan SCCS (BPOM Eropa). Saran dr gue kalian baiknya hindari chemical sunscreen dengan UV filter 4-MBC (4-Methylbenzyliden camphor). Sekarang bahan ini masih lolos BPOM tapi mungkin akan segera dilarang. Info terkait komposisi bahan tiap brand gue ambil dr website incidecoder (gw crosscheck bbrp produk emg bener) tp bs jd ada yg salah jd mending cek sendiri ke produknya lgsg #fyp #skincare #sunscreen #chemicalsunscreen #bpom #fda #endocrinedisruptors #bahaya ♬ original sound - DosenSkincare
Menurut pernyataannya, hal ini dikarenakan setelah menimbang dari studi baru dan studi lama yang ada, BPOM Eropa menyimpulkan bahwa bahan ini memiliki potensi untuk mengganggu sistem hormonal.
Dalam video tersebut juga, Dosen Skincare menyebutkan beberapa brand kecantikan yang menggunakan 4-MBC, salah satunya adalah ERHA.
Menanggapi isu yang beredar di media sosial, ERHA sebagai salah satu brand yang disebutkan oleh Dosen Skincare tersebut pun akhirnya buka suara.
Berdasarkan pernyataan resmi ERHA yang diterima PARAPUAN, dikatakan bahwa SCCS beropini penggunaan kandungan 4-MBC dalam konsentrasi 4 persen pada produk kosmetik, mungkin tidak aman.
"SCCS adalah komite ilmiah independen yang bukan merupakan otoritas obat dan kesehatan di Eropa, dan tidak berwenang menentukan keamanan suatu bahan atau zat yang digunakan pada suatu produk," seperti yang tertulis dalam pernyataan tersebut.
Baca Juga: Suka Gonta-Ganti Sunscreen? Ternyata Ini Tanggapan Dermatolog