Advertorial
Tujuan Terkait

Diikuti 30 Pelaku UMKM, Begini Kemeriahan Business and Partnership Matching Usaha Lestari di Kabupaten Sigi

Yussy Maulia - Selasa, 27 Juni 2023
Business and Partnership Matching Festival Lestari 5.
Business and Partnership Matching Festival Lestari 5. DOK. National Geographic Indonesia/Joshua Marunduh

Parapuan.co - Gedung Joglo Bukit Indah Doda, Kabupaten Sigi, dipadati oleh 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Jumat (23/6/2023).

Para pelaku UMKM tersebut adalah peserta dari agenda Business and Partnership Matching Usaha Lestari yang merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Lestari 5. Adapun festival tersebut diinisasi oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

Sebagai informasi, Business and Partnership Matching Usaha Lestari digelar untuk mempertemukan pelaku UMKM yang memiliki produk berbasis alam dengan calon mitra buyer dan investor.

Pertemuan kemitraan itu diikuti oleh 30 pelaku UMKM berbasis alam yang berasal dari sembilan anggota Kabupaten Lestari yang tergabung dalam LTKL. Para pelaku UMKM itu telah melalui proses kurasi yang ketat dari sekitar 3.000 pelaku UMKM yang melakukan registrasi.

Momentum pertemuan kemitraan yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia itu tidak hanya menjadi peta jalan kepada pelaku UMKM untuk meng-upgrade kompetensi diri, tetapi juga sekaligus menjadi wahana untuk mempromosikan produk.

Hal itu diakui oleh Anas, salah satu pelaku UMKM yang menjual produk kerajinan anyaman berbahan tiko—rumput liar yang tumbuh di sekitar rawa. 

Tiko yang dijual oleh Anas dianyam sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang siap pakai, mulai dari tikar, keranjang, sandal, hingga berbagai perlengkapan rumah tangga.

Anas mengatakan anyaman tiko adalah salah satu kerajinan yang menjadi identitas Desa Beka. Keterampilan menganyam tiko diwarisi turun-temurun. Namun, belakangan, kerajinan tiko tak lagi banyak digeluti oleh warga desa.

Baca Juga: Kabupaten Sigi Terima Dana Investasi 2,65 Juta Dollar AS Berkat Festival Lestari 5

Usaha Anas juga sempat terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Namun, ia tergerak untuk mengangkat kerajinan anyaman tiko kembali. Usaha yang ia jalani selama tiga tahun terakhir tersebut masih berbasis rumahan sehingga pertemuan bisnis yang diadakan oleh Festival Lestari 5 adalah hal yang baru baginya.

Penulis:
Editor: Sheila Respati

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Semut Muncul di Rumah Saat Musim Hujan? Ini Cara Mengatasinya