Viral di TikTok Kamar Kos Penuh Sampah Diduga Alami Hoarding Disorder, Apa Itu?

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 6 Oktober 2023
Apa itu hoarding disorder, gangguan yang dialami pemilik kamar kos penuh sampah yang viral di TikTok.
Apa itu hoarding disorder, gangguan yang dialami pemilik kamar kos penuh sampah yang viral di TikTok. TikTok/martasiahaan98

Parapuan.co - Belum lama ini tengah viral di TikTok kos-kosan yang dikira kebanjiran.

Bukannya banjir karena hujan, dari video yang viral di TikTok itu ternyata air mengalir hingga merendam salah satu kamar yang penuh dengan sampah.

Terlihat dari video yang viral di TikTok itu, kamar seorang perempuan yang sangat kotor dengan tumpukan sampah di bebrapa tempat.

@martasiahaan98 #kostviral #kostberantakan ♬ suara asli - GURU MASA KINI

Kasurnya yang kotor kecokelatan, kamar mandi yang penuh dengan baju kotor, juga sudut-sudut kamar yang dipenuhi sampah.

Kondisi ini membuat banyak orang ikut merasa jijik. Banyak juga yang menduga bahwa pemilik kamar kos itu mengidap hoarding disorder.

Lantas, apa itu hoarding disorder yang viral di TikTok?

Hoarding disorder atau gangguan penimbunan  kondisi di mana seseorang memperoleh barang dalam jumlah berlebihan dan menyimpannya secara kacau, biasanya mengakibatkan kekacauan dalam jumlah yang tidak dapat dikelola.

Barang-barang tersebut bisa bernilai sedikit atau tidak bernilai uang sama sekali.

Mengutip dari NHS, penimbunan dianggap sebagai masalah yang signifikan jika:

  • Banyaknya kekacauan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Misalnya, orang tersebut tidak dapat menggunakan dapur atau kamar mandi dan tidak dapat mengakses kamar.
  • Kekacauan tersebut menyebabkan kesusahan yang signifikan atau berdampak negatif terhadap kualitas hidup seseorang atau keluarganya. Misalnya, mereka menjadi kesal jika seseorang mencoba membereskan kekacauan tersebut dan hubungan mereka menjadi buruk.

Baca Juga: Apa itu Obesessive Love Disorder? Istilah Ramai Viral di TikTok

Gangguan penimbunan sulit untuk diobati karena banyak orang yang sering menimbun tidak melihatnya sebagai sebuah masalah, atau hanya memiliki sedikit kesadaran mengenai dampaknya terhadap kehidupan mereka atau kehidupan orang lain.

Beberapa orang mungkin menyadari bahwa mereka mempunyai masalah namun enggan mencari bantuan karena mereka merasa sangat malu, terhina atau bersalah karenanya.

Sangat penting untuk mendorong orang yang menimbun untuk mencari bantuan, karena kesulitan mereka dalam membuang benda tidak hanya menyebabkan kesepian dan masalah kesehatan mental tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan.

Jika tidak diatasi, ini adalah masalah yang mungkin tidak akan pernah selesai.

Penyebab Hoarding Disorder

Alasan mengapa seseorang mulai menimbun tidak sepenuhnya dipahami.

Ini bisa menjadi gejala dari kondisi lain. Misalnya, seseorang dengan masalah mobilitas mungkin secara fisik tidak mampu membereskan barang-barang yang berantakan, dan orang-orang dengan ketidakmampuan belajar atau penderita demensia mungkin tidak dapat mengkategorikan dan membuang barang-barang.

Masalah kesehatan mental yang terkait dengan penimbunan meliputi:

  • Depresi berat 
  • Gangguan psikotik, seperti skizofrenia
  • Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

Baca Juga: Penyebab Obsessive Love Disorder, Obsesi Cinta yang Viral di TikTok

Dalam beberapa kasus, penimbunan merupakan suatu kondisi tersendiri dan sering dikaitkan dengan pengabaian diri. Orang-orang ini lebih mungkin untuk:

  • Hidup sendiri
  • Belum menikah
  • Memiliki masa kanak-kanak yang buruk, kekurangan materi atau hubungan yang buruk dengan anggota keluarga lainnya
  • Memiliki riwayat keluarga penimbunan
  • Dibesarkan di rumah yang berantakan dan tidak pernah belajar memprioritaskan dan menyortir barang

Banyak orang yang menimbun mempunyai keyakinan yang kuat terkait dengan memperoleh dan membuang barang, seperti: "Saya mungkin memerlukan ini suatu hari nanti" atau "Jika saya membeli ini, itu akan membuat saya bahagia". Orang lain mungkin kesulitan menghadapi peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai.

Upaya untuk membuang barang sering kali menimbulkan emosi yang sangat kuat yang dapat membuat kewalahan, sehingga orang yang menimbun sering kali cenderung menunda atau menghindari pengambilan keputusan tentang barang yang dapat dibuang.

Sering kali, banyak barang yang disimpan memiliki nilai uang yang kecil atau tidak ada sama sekali dan mungkin dianggap sampah oleh kebanyakan orang.

Orang tersebut mungkin menyimpan benda tersebut karena alasan yang tidak jelas bagi orang lain, misalnya karena alasan sentimental, atau karena merasa benda tersebut tampak indah atau berguna. Kebanyakan orang dengan gangguan penimbunan memiliki keterikatan emosional yang sangat kuat terhadap suatu benda.

Tanda-Tanda Hoarding Disorder

Seseorang yang memiliki gangguan penimbunan biasanya mungkin:

  • Nenyimpan atau mengumpulkan barang-barang yang mungkin memiliki sedikit atau tidak ada nilai uang sama sekali, seperti surat sampah dan tas pembawa, atau barang-barang yang ingin mereka gunakan kembali atau perbaiki.
  • Merasa sulit untuk mengkategorikan atau mengatur item.
  • Mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.
  • Berjuang untuk mengelola tugas sehari-hari, seperti memasak, membersihkan, dan membayar tagihan.
  • Menjadi sangat terikat pada barang, menolak membiarkan siapa pun menyentuh atau meminjamnya.
  • Memiliki hubungan yang buruk dengan keluarga atau teman.

Penimbunan dapat dimulai sejak masa remaja dan semakin terlihat seiring bertambahnya usia.

Bagi banyak orang, penimbunan menjadi lebih bermasalah pada usia lanjut, namun masalah tersebut biasanya sudah jelas pada saat ini.

Nah, itu dia beberapa hal yang perlu Kawan Puan ketahui mengenai hoarding disorder yang viral di TikTok.

Baca Juga: Apa itu Generalized Anxiety Disorder yang Viral di TikTok? Ini Gejalanya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ini 3 Aktivitas Sederhana yang Bisa Dilakukan Anak Perempuan dan Ibu