Parapuan.co - Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Rutin berolahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, namun juga mampu meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup.
Fakta tersebut dibuktikan pada sebuah studi oleh University of Michigan, Amerika Serikat (AS), yang menyebut bahwa olahraga sekecil apapun memiliki manfaat positif pada segala usia, mendorong optimalisasi fungsi kognitif dan memori untuk meminimalisir kecemasan dan risiko depresi.
Namun, ketika seseorang mulai menikmati rutinitas berolahraga, seringkali lupa untuk menakar kemampuan tubuhnya sehingga riskan memicu cedera pada otot akibat latihan fisik yang berlebih.
Alhasil, otot-otot pun mengalami kontraksi yang memicu rasa sakit pada area penggerak aktif seperti sekitar sendi dan tulang tangan atau kaki.
“Sebenarnya belum ada kriteria yang jelas untuk mendefinisikan seberapa sering atau seberapa berat aktivitas fisik disebut sebagai olahraga yang berlebihan.
"Namun, jika seseorang mengalami beberapa tanda khusus, seperti konsentrasi mendadak buyar dan jantung terus berdetak kencang meski sudah melakukan jeda istirahat, maka kemungkinan besar olahraga yang dijalani sudah melebihi batas kemampuan tubuh. Jika tidak segera disadari, hal tersebut dapat mengurangi performa fisik setelah berolahraga dan bahkan berisiko memicu gangguan kesehatan yang tidak main-main,” jelas Sally Varsly, Founder Muscle First, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.
Lantas, bagaimana sebaiknya berolahraga agar tidak berlebihan dan memberi manfaat optimal bagi tubuh?
Berikut ini beberapa tips mudah agar manfaat olahraga bisa optimal:
Baca Juga: 3 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan Saat Waktu Luang, Apa Saja?
1. Atur Frekuensi Olahraga Sesuai Tingkat Kemampuan
Bagi mereka yang berolahraga untuk keseimbangan hidup, alias bukan sebagai atlet, melakukan latihan fisik 2-3 kali seminggu sudah cukup baik bagi kesehatan tubuh.
Adapun untuk peningkatan intensitas beban fisiknya perlu dilakukan secara bertahap agar kekuatan tubuh dapat menyesuaikan dengan baik.
Selain itu, disarankan pula untuk menghindari berolahraga di saat udara atau cuaca sangat panas guna mencegah risiko dehidrasi dan heat stroke.
2. Barengi dengan Konsumsi Makanan Sehat dan Minum Cukup Air Putih
Olahraga perlu diimbangi dengan konsumsi makanan bernutrisi tinggi, seperti sayur mayur, buah-buahan, dan protein tanpa lemak.
Selain itu, pastikan minum air putih yang cukup serta mengurangi asupan kadar garam, lemak jenuh dan karbohidrat tinggi untuk membantu melancarkan metabolisme tubuh.
3. Istirahat Cukup
Baca Juga: Nggak Bikin Kantong Bolong, Ini 5 Ide Self-Healing untuk Kesehatan Mental
Beristirahatlah dengan cukup setelah berolahraga, yakni setidaknya tidur 6 jam sebelum melakukan olahraga lagi.
Namun, jika olahraga yang dilakukan bersifat intens dengan beban fisik yang cukup berat, maka disarankan untuk menjadwalkan satu hari khusus beristirahat tanpa olahraga apapun agar tubuh dapat kembali pulih dan berenergi.
4. Ganti Jenis Olahraga secara Berkala
Jika sudah merasa bosan dengan olahraga yang rutin dijalani, tidak ada salahnya untuk ganti jenis olahraga lain secara berkala untuk memulihkan kondisi fisik, pikiran, dan energi.
Tak hanya itu, switching ke jenis olahraga lain juga bisa menumbuhkan kembali semangat bergerak aktif berkat daya tarik dari tantangan fisik yang ditawarkan.
5. Recovery
Selain keempat tips di atas, sesi recovery setelah latihan fisik juga penting agar olahraga memberi manfaat optimal bagi tubuh.
Recovery bertujuan mengembalikan kondisi fisik serta normalisasi asam laktat yang meningkat saat berolahraga.
Kelebihan asam laktat berisiko memicu berbagai komplikasi, seperti gangguan irama jantung dan kelainan asam-basa darah.
Recovery pasca-olahraga dapat dioptimalkan melalui dukungan konsumsi suplemen fitness, khususnya dalam membantu memulihkan otot setelah latihan fisik yang intens, seraya membantunya terhindar dari risiko cedera.
Baca Juga: 5 Daftar Olahraga untuk Menurunkan Stres, Salah Satunya Kick Boxing
(*)