Parapuan.co - Eco-fashion jadi istilah dalam industri fashion yang menarik untuk dipelajari.
Pasalnya, eco-fashion berbeda dari pakaian pada umumnya, mulai dari pembuatan hingga kenyamanannya.
Saat ditemui PARAPUAN di Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu, (26/10/2023), Fitrias (Tyas), pemilik Tufine mengungkap perbedaan eco-fashion dengan pakaian pada umumnya.
Material untuk Pakaian
Tyas mengungkap eco-fashion itu terbuat dari serat bahan alami.
"Misalnya koleksi dari Tufine yang memang dari pohon, yang sengaja ditanam, dibudidayakan jadi baju, enggak dari plastik," katanya.
"Kalau biasa baju-baju yang umum itu kan pakai plastik, nah, itu kalau misalkan bajunya enggak dipakai, itu susah untuk mengurai," lanjutnya.
Menurutnya, baju ramah lingkungan yang sudah tidak dipakai, meski jadi sampah, itu tetap bisa terurai.
"Jadi baju-baju yang ramah lingkungan itu lebih mudah juga untuk dihancurkan dan dibuat untuk kain yang baru dibandingkan bahan-bahan yang plastik," paparnya.
Baca Juga: Menengok Tren Eco-Fashion 2024, Ada Berbagai Desain Menarik