Sebagian korban KDRT terjebak dalam siklus di mana kekerasan diikuti oleh periode perbaikan dan pembenaran.
Pasangan yang melakukan kekerasan mungkin meminta maaf, berjanji untuk berubah, dan memberikan harapan palsu.
Hal ini bisa membuat korban merasa terjebak dalam harapan bahwa hubungan akan membaik, sehingga sulit bagi mereka untuk memutuskan meninggalkan pasangan.
5. Rendahnya Rasa Percaya Diri
Korban KDRT sering mengalami penurunan harga diri dan kehilangan keyakinan pada diri sendiri.
Proses ini dapat disebabkan oleh pelecehan berulang dan manipulasi psikologis dari pasangan.
Akibatnya, korban mungkin merasa tidak mampu atau tidak layak untuk hidup tanpa pasangan, bahkan jika hubungan itu merugikannya.
Demikian tadi hal-hal yang mungkin membuat Dokter Qory akhirnya mencabut laporan KDRT.
Kondisi seperti di atas boleh jadi terkesan biasa bagimu, tetapi tidak bagi perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Untuk itu sebaiknya tidak menghakimi, ya Kawan Puan.
Baca Juga: Lesti Cabut Laporan Atas Rizky Billar, Ini Risiko Terlalu Mencintai Pasangan
(*)
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).