Parapuan.co - Kanker paru-paru menduduki posisi ketiga sebagai penyebab kematian tertinggi.
Sebagai informasi, menurut data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) tahun 2020, terdapat 34,783 kasus baru kanker paru di Indonesia, dan 30,843 penderita meninggal dunia.
Artinya, data tersebut menunjukkan bahwa kanker paru-paru menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.
Lebih lanjut, diketahui pula bahwa lebih dari 70% pasien kanker paru di Indonesia merupakan usia produktif atau bahkan lebih muda.
Salah satu penyebab kanker paru sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi lantaran penanganan yang telat karena banyak pasien yang mengabaikan gejala kanker paru-paru.
Pasalnya, gejala yang ditimbulkan kanker paru-paru mirip seperti penyakit pernapasan pada umumnya, yakni batuk yang tak kunjung sembuh hingga kesulitan bernapas.
Sementara, seseorang yang telah didagnosis mengidap kanker paru-paru memerlukan perawatan intensif.
Dalam proses pemulihan, seorang penderita kanker paru-paru bukan hanya membutuhkan penayangan medis, melainkan juga diperlukan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Hal ini juga disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM,
FACP, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia dalam webinar bertajuk "Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya" pada Jumat, (24/11/2023).