Parapuan.co – Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada 2021 telah mencapai 141 juta unit.
Sejalan dengan menanjaknya angka kepemilikan kendaraan bermotor, pemilik usaha bengkel memiliki peluang besar untuk mengekspansi usaha mereka. Salah satunya, dengan menambah cabang di berbagai wilayah.
Namun, dalam melakukan ekspansi bisnis, pengusaha sering menghadapi tantangan dalam mengontrol dan memantau operasional cabang mereka.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pengusaha bisa mengadopsi software ERP bengkel (Enterprise Resource Planning) atau dikenal dengan software bengkel.
Dengan ERP bengkel, pemilik bengkel dapat melakukan manajemen inventaris suku cadang, penjadwalan dan pengelolaan pekerjaan, pelacakan biaya dan pendapatan, hingga analisis kinerja bisnis.
Meski begitu, tidak semua bengkel mampu menyediakan layanan ini. Apalagi, bengkel kelas menengah. Untuk mengimplementasikan software ini, bengkel perlu mengeluarkan biaya mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Semakin lengkap fitur yang dimiliki software ini, maka semakin mahal pula biaya yang perlu dikeluarkan.
Selain itu, bengkel juga perlu menyediakan dana tambahan untuk layanan maintenance rutin senilai 10-15 persen dari biaya investasi awal.
Baca Juga: Cara Memberi Nama Ide Usaha, Pahami 7 Tips Kunci Berikut