Parapuan.co - Stunting jadi salah satu masalah kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak tidak mencapai petumbuhan dan potensi kognitif secara optimal.
Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia, pada tahun 2022 menunjukkan 21,6 persen anak masih mengalami stunting.
Dokter Boy Abidin Sp.OG (K), selaku dokter spesialis kandungan dan kebidanan, menjelaskan bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi dalam seribu hari pertama kehidupan.
Meski bisa dicegah, apakah anak yang telah mengalami stunting bisa diselamatkan?
Saat ditemui PARAPUAN dalam acara "Generasi Sehat Bebas Stunting" oleh Darya-Varia Laboratoria di Jakarta Selatan (6/2/2024), dr. Boy menyatakan anak yang sudah mengalami stunting masih bisa diselamatkan.
Perkembangan Otak Tak Bisa Diselamatkan
Dokter Boy memaparkan tumbuh kembang otak tidak bisa diselamatkan, namun secara fisik masih dapat dioptimalkan.
"Oke jadi sebenarnya yang tidak bisa diselamatkan adalah tumbuh kembang otak ya," ujar dr. Boy.
"Jadi kalau kita bicara, tumbuh kembang otak itu ada golden period, waktu terbaik pada tiga tahun atau seribu hari pertama kehidupan," lanjut dr. Boy.
Baca Juga: Dokter Ungkap Gaya Hidup Sehat untuk Perempuan Demi Mencegah Anak Stunting