Parapuan.co - Anemia pada ibu hamil tidak boleh diselepekan karena bisa berdampak pada si kecil, termasuk pada kecerdasan dan stunting.
Menurut dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.O.G, Subsp. KFM selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Subspesialis Kedokteran Fetomaternal RS Pondok Indah – Bintaro Jaya menyatakan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 48,9 persen.
Saat ditemui PARAPUAN di Jakarta Selatan (20/02/2024), dr. Novan mengungkap anemia didefinisikan sebagai kadar hemoglobin yang kurang dari 11g/dl pada kehamilan.
Dokter Novan mengungkapan anemia defisiensi zat besi menjadi jenis yang paling umum.
Ia pun menegaskan bahwa anemia selama kehamilan tidak boleh disepelekan dan harus ditangani.
Kondisi anemia ditandai dengan kelemahan, pusing, dan sesak napas.
Akar Permasalahan Anemia
"Jadi kalau anemia itu kan akar permasalahannya karena kekurangan zat besi," ujarnya dr. Novan.
Namun bukan hanya sekadar zat besi saja, namun anemia bisa menggambarkan status gizi ibunya.
Baca Juga: Babe Cabita Mengidap Anemia Aplastik, Kenali Penyebab dan Gejalanya