Mitos dan Fakta Menyapih Bayi dari Dot yang Sering Jadi Pengganti DBF

Arintha Widya - Minggu, 17 Maret 2024
Ilustrasi Mitos dan Fakta Menyapih Bayi dari Dot yang Sering Jadi Pengganti DBF
Ilustrasi Mitos dan Fakta Menyapih Bayi dari Dot yang Sering Jadi Pengganti DBF Freepik

Parapuan.co - Botol dot bayi sering kali digunakan orang tua untuk memberikan ASI (air susu ibu) bila ibu berhalangan menyusui langsung (DBF - Direct Brestfeeding).

Tak jarang, ibu bekerja bergantung pada dot bayi karena tidak bisa 24 jam menyusui si kecil.

Bila berlangsung lama, menyapih buah hati dari dot bisa jadi lebih sulit dibandingkan menyapihnya dari ASI.

Padahal, anak juga perlu berlatih minum dari gelas, terlebih jika sudah mengonsumsi MPASI (makanan pendamping ASI).

Apa yang membuat para ibu ragu-ragu untuk segera menyapih bayi dari dot, bahkan merasa tidak perlu melakukannya?

Berikut mitos dan fakta menyapih bayi dari dot menurut pakar parenting Sharon Mazel yang perlu kamu pahami!

1. Terlalu Dini

Orang tua khawatir menyapih bayi dari dot karena merasa terlalu dini, padahal tidak.

Faktanya, menyapih bayi dari dot direkomendasikan sudah dilakukan sejak usianya 12 bulan.

Baca Juga: 6 Tips Memberi Minum dari Gelas saat sedang Proses Menyapih Bayi

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Tips Switch Career buat Perempuan: 2 Langkah Memulai Jalur Karier Baru