Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Opini editorial Pio Smith, Direktur Regional UNFPA untuk Asia dan Pasifik, dalam rangka memperingati Hari Bidan Internasional, 5 Mei 2024.
Parapuan.co - Setiap tahunnya, tepatnya pada hari ini, kita merenung sejenak untuk merayakan kontribusi tak ternilai dari para bidan di seluruh dunia.
Komitmen mereka yang tak tergoyahkan untuk menjaga kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir sangatlah heroik.
Selain tak tergantikan dalam penyediaan layanan kesehatan rutin, peran bidan juga semakin penting dalam keadaan darurat.
Di saat bencana alam semakin sering terjadi di Asia dan Pasifik, bidan berperan sebagai penyelamat, memastikan persalinan yang aman dan kesejahteraan ibu bagi jutaan perempuan.
Dalam menghadapi kesulitan, mereka memastikan layanan kesehatan lebih mudah diakses dan dapat dengan cepat menjangkau perempuan yang membutuhkan. Di wilayah-wilayah dengan sumber daya terbatas, bidan sebagai pekerja kesehatan di garda terdepan seringkali menjadi satu-satunya sumber bantuan bagi perempuan untuk melahirkan dengan aman.
Simak kisah Siti, seorang bidan yang bertugas di daerah terpencil di Jawa Barat, Indonesia.
Di daerahnya, Garut Selatan, yang dikelilingi pegunungan dan sering rawan longsor dan gempa bumi, ibu hamil harus menempuh perjalanan selama tiga jam untuk sampai ke puskesmas, dan membayar biaya transportasi yang melebihi pendapatan bulanan keluarganya.
Siti dan bidan-bidan lainnya memimpin upaya-upaya seperti program pendampingan ibu hamil di desa, termasuk memfasilitasi pendaftaran asuransi kesehatan nasional untuk memastikan layanan kesehatan ibu yang menyelamatkan nyawa ketika dibutuhkan.
Dengan ketangguhan dan kecerdasannya, Siti mewujudkan semangat kebidanan yang terus melayani dalam situasi yang paling menantang sekalipun.