Survei Ini Buktikan Hybrid Working Lebih dari Sekadar Fleksibilitas bagi Perempuan Karier

Citra Narada Putri - Senin, 5 Agustus 2024
Dampak hybrid working pada kesempatan karier perempuan.
Dampak hybrid working pada kesempatan karier perempuan. (insta_photos/Getty Images)

Parapuan.co - Konsep hybrid working, yang menggabungkan kerja dari kantor dan remote, telah merevolusi dunia kerja.

Selain memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi karyawan, ternyata metode kerja ini juga berpotensi besar dalam mendorong kesetaraan gender.

Berdasarkan laporan International Workplace Group tahun 2024 berjudul Advancing Equality: Women in the Hybrid Workplace, bekerja secara fleksibel bisa memajukan kesetaraan di tempat kerja.

Berdasarkan riset terhadap seribu pekerja perempuan yang menerapkan metode kerja hybrid, ditemukan fakta bahwa bekerja secara fleksibel memungkinkan 53 persen dari mereka untuk bisa mengejar promosi atau melamar posisi yang lebih senior. 

Lebih lanjut, 67 persen responden mengatakan bahwa menerapkan hybrid working bukan hanya mendukung kemajuan kesetaraan gender.

Tapi juga perawatan kesehatan, melawan diskriminasi, dan pertumbuhan ekonomi, sehingga membantu menyeimbangkan persaingan untuk kemajuan karier para perempuan.

Sementara 70 persen responden berpikir bahwa cara kerja yang fleksibel telah membuat pekerjaan mereka jadi lebih inklusif.

Sembilan dari sepuluh orang atau sekitar 86 persen penyandang disabilitas mobilitas (78 persen) juga mengatakan bahwa bekerja secara hybrid telah membuat pekerjaan berbasis kantor lebih memungkinkan untuk dilakukan bagi mereka.

Sementara 61 persen setuju bahwa bekerja secara hibrida telah membuat pekerjaan mereka lebih inklusif.

Baca Juga: Kurangi Stres, Ini Dampak Hybrid Working terhadap Kesehatan Fisik dan Mental



REKOMENDASI HARI INI

Survei Ini Buktikan Hybrid Working Lebih dari Sekadar Fleksibilitas bagi Perempuan Karier