Ini Kisah 3 Content Creator yang Kenalkan Budaya Indonesia Lewat Medsos

Saras Bening Sumunar - Jumat, 16 Agustus 2024
Tari Bali menjadi budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
Tari Bali menjadi budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Pyrosky

Parapuan.co - Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Indonesia ke-79, TikTok menyorot cerita tiga kreator Indonesia yakni Kiki Nasution, Ayuan Prawida, dan Ni Kadek Astini.

Ketiga kreator ini memanfaatkan TikTok untuk melestarikan budaya dan tradisi Indonesia lewat karya edukatif, kreatif, dan tentunya inspiratif.

Dalam diskusi virtual bersama TikTok pada Rabu (14/8) ketiga kreator ini berbagi tentang misi dan upaya mereka dalam menjaga kekayaan budaya Nusantara agar tetap hidup di tengah gempuran modernisasi seperti saat ini.

Krator Kiki Nasution atau yang lebih dikenal dengan Sabda Bumi merupakan seorang
fotografer dan pembuat film yang gemar berbagi konten dari perjalanannya menelusuri wilayah pedalaman Indonesia untuk menyorot nilai-nilai serta keunikan tradisi dari suku-suku pedalaman.

Kiki menyampaikan bagaimana konten-kontennya memperkenalkan budaya dari masyarakat yang ia kunjungi, serta memacu diskusi positif antara para penontonnya di kolom komentar.

"Mereka (para penonton) merasa adanya kemiripan budaya yang aku tunjukkan di kontenku. Misalnya, ada salah satu konten yang cukup engaging, yaitu proses menuangkan tuak ke tanah," jelas Kiki.

"Beberapa warga Bali yang melihat konten tersebut menyampaikan bahwa tradisi itu mirip dengan tradisi mereka. Dari sini, aku melihat ada benang merah dari akar kita, termasuk cara kita menghormati alam dan sistem sosial," imbuhnya.

Sementara Ayuan Prawida, seorang musisi dan kreator siaran giat memopulerkan instrumen musik tradisional khas Dayak, Sape.

Lewat kontennya, Ayuan memainkan lagu-lagu modern yang familiar di telinga anak muda.

Baca Juga: Viral di TikTok Museum Date, Ini Tips Berkunjung ke Museum Bank Indonesia



REKOMENDASI HARI INI

Viral Anak Bos Roti Lakukan Aniaya, Perlindungan Hukum Pekerja Perempuan Kurang Optimal?