Advertorial

Kenalan dengan Gree Wind Green Fan, Kipas Angin Modern dengan Jangkauan hingga 8 Meter

Yussy Maulia - Kamis, 29 Agustus 2024
Gree Wind Green Fan, kipas angin modern dengan jangkauan angin hingga 8 meter.
Gree Wind Green Fan, kipas angin modern dengan jangkauan angin hingga 8 meter. Dok. GREE

Parapuan.co – Kipas angin merupakan salah satu alat penyejuk ruangan yang digunakan oleh banyak masyarakat Indonesia.

Namun, kipas angin pada umumnya memiliki jangkauan yang terbatas. Hembusan angin sering kali hanya tertuju ke satu arah dan tidak dapat menjangkau ke seluruh ruangan.

Kabar baiknya, kini hadir kipas angin yang memiliki jangkauan angin yang lebih luas sehingga setiap sudut ruangan terasa sejuk, yaitu Gree Wind Green Fan dari GREE Indonesia.

Adapun keunggulan utama kipas angin ini adalah kemampuannya untuk menghembuskan angin hingga 8 meter. Untuk menambah kesejukan, desain baling-baling kipas dibuat multi cekung sehingga dapat meningkatkan aliran hembusan udara hingga 10 persen.

Baca Juga: Cuaca Panas Banyak Nyamuk, Apakah Kipas Angin Efektif Mengusirnya?

Vice President Gree Indonesia Will Wen mengatakan, Gree Wind Green Fan menjadi bukti keseriusan pihaknya dalam menghadirkan home appliances yang berkualitas di Indonesia.

“Kami juga memberikan garansi resmi selama satu tahun sebagai jaminan terhadap kemungkinan kerusakan atau kegagalan fungsi. Garansi ini mencerminkan kepercayaan GREE terhadap kualitas dan daya tahan produk terbaru ini,” ujar Will dalam keterangan resmi yang diterima Parapuan, Rabu (28/8/2024).

Untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna, Gree Wind Green Fan hadir dengan kombinasi 7 bilah kipas dengan penutup ganda. Desain ini berfungsi untuk menghadirkan sensasi hembusan angin yang sejuk alami.

Pengguna juga bisa menyetel ketinggian kipas dengan mudah. Dengan begitu, kipas ini bisa diletakkan di lantai maupun di atas meja sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Viral di TikTok Cara Ampuh Bersihkan Kipas Angin, Bagaimana?

Penulis:
Editor: Sheila Respati
REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?