Parapuan.co - Kawan Puan, ternyata banyak anak remaja (pelajar hingga mahasiswa) terlibat judi online (judol).
Mengutip Kompas.com, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, sebanyak 960.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia terlibat kasus judi online.
Angka ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat pelajar dan mahasiswa mestinya menggunakan waktu, tenaga, pikiran, bahkan uangnya untuk mendukung kegiatan belajar.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mencegah agar anak-anak remaja kita tidak terjerumus dan terlibat dalam judi online?
Penyuluh agama Islam di Sathean Kabupaten Maluku Tenggara, Fatmawatty berbagi tips mencegah anak remaja terlibat judol.
Seperti apa? Berikut informasinya sebagaimana mengutip laman Kementerian Agama Wilayah Maluku!
1. Pahami Risiko dan Dampak Negatif Judi Online
Anak-anak perlu mengetahui bahwa judi online bukanlah aktivitas yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Mereka harus memahami risiko finansial, mental, dan sosial yang ditimbulkan, termasuk utang, kecanduan, dan hubungan yang terganggu akibat kebiasaan ini.
Baca Juga: Setelah Perempuan, Kini Anak dan Remaja Jadi Target Empuk Pinjol dan Judol