Parapuan.co - Dalam dunia yang semakin kompleks, peran perempuan sebagai pemimpin kian mendapatkan sorotan.
Mereka tidak hanya menjadi simbol keberagaman, tetapi juga agen perubahan yang mampu mengintegrasikan inovasi dengan prinsip keabadian.
Isu ini menjadi relevan, terutama ketika banyak sektor menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan kesetaraan gender dan kemiskinan ekonomi.
"Kesetaraan gender bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan untuk menghadirkan kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan dan keadilan sosial," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si di Jakarta pada Selasa (26/112024).
Disampaikan dalam acara Kompas100 CEO Forum ke-15 Powered by PLN bertajuk “CEO Insight: Women’s Leader Discussion”, ia menegaskan pentingnya penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) untuk menciptakan ekosistem kerja yang lebih inklusif.
Sejalan dengan pernyataan MenPPPA, Plt. Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Rini Handayani, S.E., M.M., juga mengingatkan pentingnya strategi pemerintah dalam memperkuat peran perempuan di posisi kepemimpinan.
"Meskipun kita telah melihat peningkatan representasi perempuan, hambatan sosial dan budaya masih menjadi tantangan besar yang harus diatasi," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT PLN (Persero), Sinthiya Roesly, menambahkan bahwa keberadaan perempuan di sektor energi berperan penting dalam menciptakan solusi inovatif yang berorientasi pada keberlanjutan.
Ia mengungkapkan bahwa PLN telah menginisiasi program pengembangan talenta perempuan untuk memastikan lebih banyak perempuan terlibat dalam pengelolaan energi.
Baca Juga: Pilihan Perempuan, Kekuatan Perubahan: Wujudkan Kesetaraan Gender