Parapuan.co - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, menegaskan bahwa Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukan sekadar momen penghormatan untuk perempuan yang telah menjadi ibu.
Lebih dari itu, Hari Ibu memiliki makna mendalam sebagai simbol perjuangan perempuan Indonesia karena menjadi titik awal penting bagi gerakan perempuan di Indonesia. Hingga kini, perjuangan untuk menjadikan perempuan mandiri dan berpartisipasi dalam berbagai bidang pembangunan terus kita gaungkan, demikian ujar Veronica Tan.
Veronica menekankan bahwa perjuangan perempuan di masa depan memerlukan dukungan bersama dari berbagai pihak.
Keterlibatan aktif instansi pemerintah, lembaga masyarakat, organisasi perempuan, serta seluruh elemen masyarakat dibutuhkan untuk membangun lingkungan yang lebih sadar akan pentingnya pemberdayaan perempuan.
Veronica juga mengatakan bahwa tantangan ke depan adalah memastikan kaum laki-laki juga memahami dan mendukung isu-isu perempuan karena ketika laki-laki menyadari peran penting perempuan dan anak dalam pembangunan, maka kesetaraan gender akan lebih mudah diwujudkan.
Sejarah Hari Ibu dimulai pada Kongres Perempuan Indonesia pertama yang diadakan pada 22–25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini bertujuan menyatukan berbagai organisasi perempuan Indonesia dalam satu wadah perjuangan.
Kongres tersebut menjadi tonggak kebangkitan pergerakan perempuan, di mana perempuan, laki-laki, dan kaum muda berdiri bersama memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Kemudian, pada Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung tahun 1938, tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu, yang secara resmi diakui melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1969 tentang Hari-Hari Nasional Bukan Hari Libur.
Peringatan Hari Ibu ke-96 pada tahun 2024 mengusung tema “Perempuan Menyapa Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045" yang menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendorong kemajuan bangsa melalui sensitivitas sosial yang mereka miliki.
Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Jadi Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045