Parapuan.co - Meski jadi bulan paling dinanti oleh masyarakat, namun Ramadan menghadirkan tantangan finansial bagi banyak dari kita.
Pasalnya, mendekati Ramadan, biasanya terjadi peningkatan pengeluaran, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idulfitri.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pengelolaan keuangan yang lebih bijaksana.
Tujuannya adalah untuk menjaga kestabilan kondisi finansial setelah perayaan Idulfitri, menghindari risiko menumpuknya utang, dan memastikan kesejahteraan ekonomi keluarga tetap terjaga dengan baik.
Dengan kata lain, kita juga tetap bisa meraih financial freedom atau kebebasan finansial saat Ramadan dan Idulfitri.
“Menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri, masyarakat Indonesia biasanya menghadapi inflasi musiman, mulai dari kenaikan harga bahan pokok hingga tiket dan kebutuhan Ramadan lainnya. Namun, bulan Ramadan juga membuka peluang bisnis, seperti usaha kue kering, hampers, dan hidangan takjil," ujar Ully Safitri, Certified Financial Planner, CHRP, Consultant dari OneShildt Financial Independence.
Disampaikannya dalam acara kelas edukasi finansial bersama Jenius (13/2) yang dihadiri PARAPUAN, bahwa dalam situasi ini, penggunaan fasilitas kredit secara bijak dapat membantu menjaga stabilitas keuangan.
Menurut Ully, Ramadan tidak hanya meningkatkan pengeluaran, tetapi juga pemasukan melalui THR, bonus, dan peluang bisnis musiman.
Dengan demikian, pengelolaan keuangan yang bijaksana, dapat membantu menghindari stres keuangan pasca-Ramadan dan mencapai financial freedom.
Baca Juga: Pelaku UMKM Ingin Lebih Mudah Mendapatkan Kredit Usaha? Ini Caranya!