Parapuan.co - Perkembangan bahasa merupakan bagian penting dalam tumbuh kembang anak.
Namun, sekitar tiga persen anak usia prasekolah mengalami keterlambatan dalam berbicara meskipun memiliki tingkat kecerdasan yang normal atau bahkan lebih tinggi.
Penyebab pasti keterlambatan ini masih belum diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih sering mengalami keterlambatan bahasa dibandingkan anak perempuan.
Keterlambatan bahasa tidak hanya berdampak pada komunikasi, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.
Anak yang mengalami kesulitan dalam berbicara cenderung menghadapi hambatan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa.
Hal ini dapat menyebabkan mereka dinilai kurang percaya diri atau bahkan dianggap memiliki keterbatasan tertentu, meskipun sebenarnya mereka memiliki potensi besar dalam bidang lain.
Salah satu cara yang terbukti efektif untuk membantu anak dengan keterlambatan bahasa adalah dialogic reading atau membaca bersama secara interaktif.
Dalam metode ini, orang tua tidak hanya membacakan buku, tetapi juga melibatkan anak dalam percakapan seputar isi cerita.
Dengan teknik ini, anak didorong untuk mendengar lebih banyak kata, memahami konteks, serta menjawab pertanyaan yang diajukan orang tua.
Baca Juga: Perkembangan Kemampuan Bicara Anak dari 18 Bulan hingga 6 Tahun