Kualitas Air yang Buruk Sebabkan Masalah Kulit, Ini Cara Mengatasinya

Citra Narada Putri - Kamis, 6 Maret 2025
Kualitas air saat mencuci muka bisa pengaruhi kesehatan kulit.
Kualitas air saat mencuci muka bisa pengaruhi kesehatan kulit. (Kiwis/Getty Images)

Parapuan.co - Apakah Kawan Puan sudah banyak menggunakan skincare tapi masalah kulit tidak kunjung membaik? Jika hal ini terjadi padamu, jangan-jangan sumber masalahnya bukan terletak pada produk kecantikan yang kamu pakai, tapi faktor lain yang jadi penyebabnya. 

Pasalnya, masalah pada kulit juga bisa disebabkan oleh kualitas air yang buruk, yang kita gunakan sehari-hari, baik untuk mandi maupun mencuci muka. Bisa jadi, air tersebut mengandung bahan berbahaya yang bisa memengaruhi kondisi kulitmu. 

Di sisi lain, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan air, seperti kesadahan, pH, dan suhu, dapat memengaruhi kulit kita. Salah satunya hard water (air keran) memiliki kandungan mineral lebih tinggi. Kandungan ini dapat mengganggu lapisan kulit dan menghilangkan minyak alami kulit, sehingga menyebabkan kulit kering dan iritasi.

Mineral ini juga dapat mengikat surfaktan yang ditemukan dalam sabun dan pembersih, sehingga lebih sulit dihilangkan. Sisa residu dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Selain itu, ion mineral dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas, kerusakan kolagen, dan penuaan kulit.

Terkait kesehatan kulit, ada beberapa faktor yang berkaitan dengan air keran yang dapat memengaruhi kulit.

- Klorin dan Kloramina: Disinfektan ini (dan produk sampingannya) dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang mengakibatkan kulit kering, kemerahan, dan sensitif, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya, seperti eksim atau psoriasis.

- Logam Berat: Kontaminan seperti timbal, tembaga, atau merkuri, yang sering kali berasal dari pipa yang sudah tua, dapat menyebabkan iritasi kulit dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah jika terpapar dalam jangka waktu lama.

- Mineral Hard Water: Kadar kalsium dan magnesium yang tinggi dapat mengendap di kulit, mengganggu penghalang alami dan menyebabkan kulit kering, gatal, dan iritasi.

- Kontaminan Bakteri: Sayangnya, air keran tidak steril dan dapat mengandung bakteri. Bakteri yang terbawa air, khususnya, sulit diobati dengan klorin. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan saat bersentuhan dengan kulit yang rusak, yang mengakibatkan infeksi atau memperparah kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya seperti jerawat atau jerawat jamur.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Air Minum, Perusahaan Home Appliances Korea Selatan Luncurkan Water Purifier



REKOMENDASI HARI INI

Bagaimana Memilih Nama Bayi yang Tepat? Hindari Terlalu Panjang