Tujuan Terkait

Pentingnya Perempuan Menjaga Kesehatan Reproduksi selama Bulan Suci

Arintha Widya - Kamis, 13 Maret 2025
Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi di bulan suci.
Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi di bulan suci. nazarkru

Parapuan.co - Kesehatan reproduksi juga perlu diperhatikan di bulan suci Ramadan. Sebagai platform layanan kesehatan digital yang berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat, Halodoc memahami pentingnya menjaga kesehatan selama Ramadan, tak terkecuali organ reproduksi.

Bulan suci ini menjadi momen penuh makna, tetapi juga dapat menghadirkan berbagai tantangan kesehatan. Halodoc ingin memastikan bahwa menjaga kesehatan tidak menjadi kendala tambahan.

Oleh karena itu, melalui kampanye #SehatTanpaCobaan, Halodoc menghadirkan solusi kesehatan yang praktis dan mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Hal ini disampaikan melalui webinar Ramadan "Menjaga Kesehatan Reproduksi selama Bulan Suci", Kamis (13/3/2025).

Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria menuturkan, "Selama Ramadan, perubahan gaya hidup dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan. Salah satu masalah yang sering terabaikan adalah kesehatan reproduksi."

"Melalui kampanye #SehatTanpaCobaan, Halodoc hadir untuk membantu masyarakat menjaga kesehatannya secara proaktif, termasuk layanan vaksinasi HPV di rumah oleh tenaga medis bersertifikat, konsultasi dokter 24 jam, pemesanan obat asli, serta kemudahan dalam mendapatkan vitamin booster sehingga kesehatan tetap terjaga tanpa ribet selama Ramadan," tambahnya.

Halodoc mencatat adanya peningkatan konsultasi terkait haid tidak lancar sebesar 16 persen selama Ramadan. Mitra dokter spesialis Halodoc, dr. Gracia Merryane Rauw, Sp.OG, mengungkapkan, "Di Indonesia, prevalensi perempuan yang mengalami gejala haid tidak nyaman atau nyeri saat menstruasi diperkirakan berkisar antara 60-75 persen, terutama di kalangan perempuan muda."

"Sebagian besar kasus ini adalah dismenore primer, yaitu nyeri haid yang disebabkan oleh perubahan hormon dan kontraksi rahim yang kuat saat menstruasi," demikian Dokter Gracia memaparkan.

Lebih lanjut, dr. Gracia membagikan beberapa tips dalam mengelola gejala Premenstrual Syndrome (PMS) selama Ramadan. "Menjalani Ramadan dengan nyaman tetap bisa dilakukan meskipun sedang mengalami gejala PMS. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih, konsumsi makanan bergizi, dan hindari makanan yang terlalu asin serta manis secara berlebihan."

"Lakukan olahraga ringan dan kelola stres dengan baik agar tubuh tetap bugar. Namun, jika keadaan tidak membaik atau gejala semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat," jelas dr. Gracia.

Baca Juga: Sering Diabaikan, 5 Keluhan Ini Bisa Jadi Tanda Masalah Reproduksi

Penulis:
Editor: Arintha Widya

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Sweety Hadirkan Teknologi Dual Zone, Popok yang Pisahkan Pee dan Poo Bayi