Tantangan yang Dihadapi Keluarga Ae Sun dan Gwan Sik di Drakor When Life Gives You Tangerines

Saras Bening Sumunar - Senin, 17 Maret 2025
Drakor When Life Gives You Tangerines.
Drakor When Life Gives You Tangerines.

Parapuan.co Drama Korea terbaru When Life Gives You Tangerines di Netflix telah tayang perdana pada 7 Maret lalu. Berlatar di Pulau Jeju pada tahun 1960-an hingga Seoul pada tahun 2025, perjalanan pasangan melalui pasang surut kehidupan menghadirkan drama yang mengharukan, relevan, dan emosional.

Setelah sebelumnya penonton diajak larut dalam cerita Ae Sun muda (IU) hingga jatuh cinta pada sosok Gwan Sik muda (Park Bo Geum) yang dianggap sebagai pria green flag dan penuh perhatian, empat episode terbaru (5-8) memperlihatkan kesukaran hidup keluarga kecil mereka.

Berasal dari keluarga sederhana, pasangan suami istri Gwan-sik dan Ae-sun menjalani hidup sulit akibat kondisi keuangan, serta situasi lain yang cenderung tak berpihak kepada mereka. Bagaimana mereka berjuang menghadapi berbagai tantangan tersebut?

1. Tantangan Kerja hingga Kesulitan Finansial

When Life Gives You Tangerines
When Life Gives You Tangerines

Hidup seolah terus menerus menghadirkan cobaan bagi keluarga muda ini, seperti Gwan Sik yang bekerja mati-matian dan harus tunduk kepada bosnya demi bisa menafkahi keluarga kecilnya. 

Sayangnya, pendapatan Gwan Sik tak seberapa dan kondisi terus memburuk, sehingga Ae Sun juga harus memutar otak agar keluarganya bisa tetap makan dari hari ke hari. Ketika akhirnya Ae Sun merasa semakin patah semangat, ia mencoba meminjam uang dari neneknya sambil menekan rasa malu.

Tanpa disangka, ternyata bantuan datang dari sang nenek yang melaksanakan pesan mendiang ibu Ae Sun. Pertolongan ini membuat Gwan Sik dan Ae Sun mampu membeli kapal sendiri dan Gwan Sik pun dapat menjadi kapten.

2. Kehilangan yang Menyakitkan

Baca Juga: Moon So Ri Tersentuh saat Baca Naskah Drakor When Life Gives You Tangerines



REKOMENDASI HARI INI

Masa Depan Anak Perempuan Terancam: Mengapa Child Grooming Tidak Boleh Diromantisasikan?