Pameran Seni Irlandia Ini Sarat Pesan untuk Perempuan, Wajib Kunjung di Libur Lebaran

Tim Parapuan - Jumat, 21 Maret 2025
Pameran seni kotempores Ireland's Eye 2025
Pameran seni kotempores Ireland's Eye 2025

Parapuan.co - Mendekati libur Lebaran adalah momen yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga, beristirahat, dan menikmati waktu luang dengan hal-hal yang memperkaya jiwa. Jika Kawan Puan mencari alternatif aktivitas selain wisata kuliner dan belanja, mengunjungi pameran seni bisa menjadi pilihan yang menarik.

Pasalnya tahun ini, Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia bersama dengan ISA Art and Design, dan PT Jakarta Land kembali menggadakan rangkaian pameran seni kontemporer dari enam seniman asal Irlandia. Pameran Ireland's Eye 2025 atau Mata Irlandia 2025, menyoroti dinamika budaya Irlandia, mengeksplorasi isu-isu sosial, identitas, dan migrasi.

Dengan karya-karya yang menampilkan perpaduan antara tradisi dan modernitas, pameran ini menawarkan perspektif unik yang dapat memperkaya wawasan dan memberikan pengalaman visual yang mendalam.

Salah satu daya tarik utama pameran ini adalah karya Mary Sullivan. Melalui video The Fine Line, karya ini menggambarkan kehidupan perempuan di pulau-pulau terpencil Irlandia. 

Cuplikan dari video karya Mary Sullivan
Cuplikan dari video karya Mary Sullivan

Karyanya mengangkat tema ketahanan dan kerja keras perempuan dalam mempertahankan komunitas mereka. Sehingga seni ini menjadikannya refleksi yang relevan bagi banyak perempuan di Indonesia yang juga berperan sebagai pilar keluarga.

Selain Sullivan, Isobel McCarthy juga menghadirkan eksplorasi emosional tentang ruang domestik dan bagaimana perempuan menciptakan serta menghidupi ruang-ruang ini. Ia mengungkap bagaimana rumah bukan sekadar tempat berlindung, tetapi juga wadah bagi memori, mitos, dan sejarah yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam karyanya, McCarthy menggunakan elemen-elemen rumah tangga seperti perabotan tua, kain yang telah lusuh, dan benda-benda sehari-hari yang mengandung kenangan mendalam.

Setiap objek dalam lukisannya menjadi metafora dari kehidupan perempuan yang sering kali berada di balik layar, namun memiliki pengaruh yang luar biasa dalam membentuk sebuah keluarga dan komunitas.

Baca Juga: Seni dan Teknologi sebagai Pendukung Kesehatan Mental Generasi Muda

 

Karya Isobel McCarthy
Karya Isobel McCarthy

Hal menarik lainnya dari pameran ini tidak hanya menceritakan tentang perempuan, tetapi menyampaikan pesan untuk perempuan. Karya-karya yang ditampilkan menyuarakan pengalaman kolektif perempuan di berbagai belahan dunia. Mulai dari isu kerja tanpa upah, sejarah migrasi, hingga pencarian identitas dalam dunia modern yang terus berubah.

Duo seniman Electronic Sheep, misalnya, menggunakan medium tekstil dan grafis untuk merajut kisah diaspora perempuan Irlandia yang mencari kehidupan baru di London. Mereka memperlihatkan bagaimana perempuan di perantauan tetap menjaga akar budaya mereka, meskipun menghadapi tantangan adaptasi dan integrasi.

Setiap tenunan yang mereka buat menggambarkan fragmen kehidupan perempuan pekerja. Seperti seorang ibu yang harus meninggalkan anaknya demi mencari penghidupan di negeri asing, atau seorang perempuan muda yang berusaha membangun identitasnya di tengah tekanan sosial yang berbeda dari tanah kelahirannya.

Sementara itu, Olivia Normile menghadirkan seni yang mengeksplorasi komunikasi non-verbal. Dalam karyanya, ia menggunakan animasi dan film eksperimental untuk menggambarkan bagaimana perempuan sering kali mengekspresikan perasaan mereka melalui gerakan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh, bukan hanya kata-kata.

Hal ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana perempuan memahami dan menyampaikan emosi mereka dalam dunia yang semakin terdigitalisasi.

Dengan mengusung tema identitas, migrasi, dan perubahan sosial, Mata Irlandia 2025 menjadi lebih dari sekadar pameran seni. Pameran seni ini menjadi ajakan bagi para perempuan untuk melihat diri mereka dalam karya-karya ini, memahami perjalanan dan perjuangan perempuan lain, serta merayakan ketangguhan dan kreativitas yang tak terbatas.

 

Cuplikan video karya Olivia Normile
Cuplikan video karya Olivia Normile

Baca Juga: Indonesia Bertutur 2024: Memelihara Kembali Keterhubungan Antarmanusia dengan Alam Lewat Seni

Pameran ini terbuka untuk umum dan menjadi pilihan sempurna bagi Kawan Puan yang ingin mengisi waktu luang selama liburan dengan kegiatan yang inspiratif.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Mata Irlandia 2025 di World Trade Centre 2, Jakarta, mulai 17 Maret hingga 11 April 2025.

Pameran ini bukan hanya tentang seni, tetapi juga tentang para perempuan yang terus mencari, menemukan, dan membangun dunia dengan kisah-kisah kita sendiri. 

(*)

Celine Night

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Pameran Seni Irlandia Ini Sarat Pesan untuk Perempuan, Wajib Kunjung di Libur Lebaran