Cara Elegan Menjawab Pertanyaan Kapan Menikah bagi Perempuan Karier saat Lebaran

Parapuan.co - Lebaran menjadi salah satu momen yang dinantikan banyak orang, terutama karena menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga besar. Suasana hangat, hidangan khas yang menggugah selera, serta kesempatan untuk kembali ke kampung halaman membuat perayaan ini terasa spesial.

Namun, bagi perempuan karier, ada satu hal yang sering kali menjadi tantangan tersendiri saat bertemu keluarga besar, yaitu rentetan pertanyaan seputar kehidupan pribadi.

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul, dan terkadang terasa mengganggu, adalah kapan menikah. Pertanyaan ini mungkin diajukan dengan niat baik, seperti bentuk kepedulian atau rasa penasaran, tetapi bagi perempuan yang sedang fokus membangun karier, hal ini bisa menjadi tekanan sosial dan tidak nyaman.

Perasaan tak nyaman makin menyeruak apabila pertanyaan tersebut disertai dengan komentar-komentar membandingkan dengan saudara atau teman sebaya yang sudah menikah lebih dulu. Untuk menghadapi situasi ini dengan elegan dan tanpa menimbulkan ketegangan, penting bagi kamu untuk mengetahui jawaban cerdas dan penuh percaya diri.

Berikut beberapa strategi agar tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga, tanpa merasa terpojok oleh pertanyaan yang sering kali dianggap sensitif ini.

1. Jawab dengan Senyum dan Sikap Tenang

Salah satu kunci utama dalam menghadapi pertanyaan sensitif seperti ini adalah tetap tenang dan tidak menunjukkan ekspresi yang kesal atau terganggu. Senyuman bisa menjadi alat yang ampuh untuk mengontrol suasana percakapan. Ketika seseorang bertanya, kamu bisa menjawab dengan nada ringan seperti:

"Wah, pertanyaan yang menarik! Untuk sekarang aku masih menikmati perjalanan karier dulu, tapi kalau ada kabar baik, pasti keluarga akan jadi yang pertama tahu!"

Jawaban ini menunjukkan bahwa kamu menghargai pertanyaan mereka tanpa harus memberikan informasi yang terlalu pribadi.

Baca Juga: Perempuan Mandiri Finansial setelah Menikah Bukan Bentuk Kedurhakaan

2. Gunakan Jawaban Santai

Jika kamu ingin menghindari diskusi panjang soal pernikahan, memberikan jawaban yang diplomatis bisa menjadi solusi. Misalnya:

"Doakan saja yang terbaik, ya! Aku percaya semua ada waktunya, termasuk soal jodoh."

Jawaban ini tidak hanya menunjukkan sikap positif, tetapi juga menegaskan bahwa kamu percaya pada proses kehidupan tanpa harus menjelaskan lebih lanjut.

3. Alihkan Pembicaraan dengan Cerdas

Saat obrolan mulai mengarah ke topik yang membuatmu tidak nyaman, kamu bisa mengalihkan pembicaraan secara halus ke topik lain yang lebih netral. Misalnya, ketika ditanya, "Kapan menikah?" kamu bisa menjawab:

"Ngomong-ngomong, tadi aku lihat Kakak baru pulang dari luar negeri ya? Ceritakan dong pengalaman serunya!"

Dengan cara ini, kamu secara tidak langsung mengubah fokus percakapan tanpa menimbulkan kesan menghindar secara langsung.

Baca Juga: Berencana Menikah Setelah Lebaran, Hindari Melakukan Kesalahan Ini saat Persiapan

4. Tegaskan Prioritas

Sebagai perempuan karier, sah-sah saja jika kamu ingin menegaskan bahwa saat ini fokus utamamu adalah pekerjaan dan pengembangan diri. Kamu bisa menjawab dengan tegas namun tetap sopan, misalnya:

"Saat ini aku sedang menikmati karierku dulu. Aku ingin memastikan segala sesuatu siap sebelum memasuki fase pernikahan."

Jawaban ini menunjukkan bahwa kamu memiliki perencanaan hidup yang jelas dan tidak merasa tertekan oleh ekspektasi sosial.

5. Tidak Perlu Pembuktian

Pada akhirnya, pernikahan adalah keputusan pribadi yang tidak seharusnya ditentukan oleh tekanan sosial. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan pertanyaan ini, ingatlah bahwa kamu tidak wajib memberikan penjelasan kepada siapa pun.

Tetaplah berpegang pada nilai dan prinsip yang kamu yakini, dan jangan biarkan opini orang lain mempengaruhi kebahagiaanmu.

Baca Juga: Memahami Dampak Psikis dan Fisik Jika Anak Perempuan Menikah Terlalu Dini

(*)