Mengapa Sebagian Orang Kesulitan Memaafkan Kesalahan Diri Sendiri?

Saras Bening Sumunar - Kamis, 27 Maret 2025
Kenapa sulit memaafkan kesalahan diri sendiri.
Kenapa sulit memaafkan kesalahan diri sendiri. (iSTock/kitzcorner)

Parapuan.co - Ketika orang lain melakukan kesalahan, terkadang mudah bagimu untuk membuka hati dan memaafkannya. Namun, ketika kamu sendiri yang melakukan kesalahan, kenapa justru lebih sulit memaafkan diri sendiri?

Mungkin kamu pernah merasa sangat bersalah setelah melakukan sesuatu yang menurutmu tidak seharusnya terjadi, dan perasaan tersebut terus menghantuimu dalam waktu yang lama. Bahkan, meskipun orang lain sudah memaafkanmu, kamu tetap merasa terbebani oleh rasa bersalah yang tidak kunjung hilang.

Perasaan sulit memaafkan diri sendiri bisa berdampak besar pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Rasa bersalah yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, depresi, hingga menurunkan rasa percaya diri.

Dalam beberapa kasus, seseorang bahkan bisa terjebak dalam pola pikir destruktif yang membuat mereka terus menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak layak untuk bahagia. Lalu, mengapa memaafkan diri sendiri bisa terasa jauh lebih sulit dibandingkan memaafkan orang lain? 

Menurut laman Good Therapysalah satu alasan utama mengapa seseorang sulit memaafkan kesalahan dirinya sendiri adalah karena mereka memiliki standar yang terlalu tinggi. Ketika kamu menetapkan ekspektasi yang sangat besar terhadap dirimu sendiri, setiap kesalahan kecil pun bisa terasa seperti kegagalan besar yang tidak bisa diterima.

Misalnya individu dengan sikap perfeksionis sering mengalami kesulitan dalam menerima kenyataan bahwa mereka bisa berbuat salah. Mereka merasa bahwa setiap kesalahan adalah bukti bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak kompeten. Akibatnya, rasa bersalah berkembang menjadi perasaan tidak layak dan ketakutan akan kegagalan yang terus membayangi.

Untuk diketahui bahwa rasa bersalah sebenarnya merupakan emosi yang wajar dan bisa berfungsi sebagai pengingat untuk bertanggung jawab atas tindakan kita. Namun, dalam beberapa kasus, rasa bersalah bisa berkembang menjadi sesuatu yang berlebihan dan tidak sehat.

Ada perbedaan antara rasa bersalah yang konstruktif (memperbaiki) dan destruktif (menghancurkan). Rasa bersalah yang sehat akan mendorong seseorang untuk belajar dari kesalahannya dan memperbaiki diri. Sementara itu, rasa bersalah yang berlebihan justru membuat seseorang terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri tanpa menemukan solusi.

Lebih jauh lagi, seseorang sulit memaafkan kesalahan dirinya sendiri juga dipicu karena adanya perasaan tidak aman atau ketakutan akan penghakiman dari orang lain. Meskipun kesalahan yang kamu buat mungkin hanya diketahui oleh dirimu sendiri, ada kalanya ketakutan akan penghakiman sosial membuatmu merasa semakin sulit untuk memaafkan diri sendiri.

Baca Juga: Hari Lebaran Jadi Momen Memaafkan, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Mental

Kamu mungkin berpikir bahwa jika orang lain mengetahui kesalahanmu, mereka akan menghakimi atau bahkan menjauhimu. Perasaan ini sering kali berkaitan dengan rendahnya harga diri.

Ketika seseorang tidak cukup percaya pada nilai dirinya, kamu akan cenderung menginternalisasi kesalahan sebagai sesuatu yang mencerminkan sisi buruk dalam dirimu, bukan sebagai sesuatu yang bisa diperbaiki.

Bagaimana Cara Mulai Memaafkan Diri Sendiri?

Jika kamu merasa sulit untuk memaafkan diri sendiri, penting untuk memahami bahwa memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan kesalahan yang telah terjadi. Memaafkan diri sendiri adalah tentang menerima kenyataan bahwa manusia tidak luput dari kesalahan, belajar dari pengalaman tersebut, dan melangkah maju dengan cara yang lebih baik.

Oleh karenanya, cobalah untuk mengelola perasaan negatif yang ada dalam dirimu. Izinkan diri kamu untuk merasakan emosi seperti rasa bersalah, malu, atau penyesalan tanpa menekannya. Menghadapi perasaan ini secara langsung dapat membantu dalam memproses dan akhirnya melepaskannya. 

Alih-alih terjebak dalam penyesalan, fokuslah pada pelajaran yang dapat diambil dari kesalahan tersebut dan bagaimana kamu dapat bertindak berbeda di masa depan. Jika perasaan bersalah atau malu menjadi terlalu berat untuk ditangani sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari terapis atau konselor yang dapat memberikan panduan dan dukungan dalam proses memaafkan diri sendiri.

Memaafkan diri sendiri memang bukan tugas yang mudah dan memerlukan waktu serta usaha yang signifikan. Namun, dengan memahami faktor-faktor yang menghambat proses ini dan mengambil langkah-langkah proaktif menuju penerimaan diri, kamu dapat mulai melepaskan beban emosional dan bergerak menuju kehidupan yang lebih damai dan memuaskan. Ingatlah bahwa setiap individu berhak atas pengampunan, termasuk dari diri mereka sendiri.​

Baca Juga: Seberapa Penting Perempuan Perlu Melakukan Self Love? Ini Jawabannya

(*)

Sumber: Good Therapy
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Cara Menjaga Anak Agar Tidak Makan Berlebihan Saat Libur Lebaran