Parapuan.co - Di tengah hiruk pikuk transformasi digital yang mengubah lanskap dunia kerja, perempuan karier berdiri di persimpangan jalan yang menantang namun penuh peluang. Era ini, yang ditandai dengan inovasi teknologi yang pesat, menuntut adaptasi dan penguasaan keterampilan baru.
Bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan bagi kita untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memimpin. Dari ruang rapat virtual hingga analisis data yang kompleks, perempuan karier dituntut untuk memiliki keahlian yang beragam, mulai dari literasi digital yang mumpuni hingga kecerdasan emosional yang tinggi.
Hal ini serupanya yang disampaikan oleh Fransisca Liliana, Head of Finance di Jobstreet by Seek Indonesia. Walau tak punya latar belakang pendidikan teknologi, ia mengaku seiring perjalanan kariernya perubahan zaman menuntutnya untuk mau belajar hal-hal baru.
Tentu saja, ini agar supaya ia tetap relevan dengan perkembangan era digital yang semakin masif di berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk dunia kerja.
"Kita harus menjadi orang yang relevan. Jadi apapun perkembangan zaman yang ada, bagaimana kita bisa adopsi semua perkembangan zaman ini menjadi sesuatu yang berguna buat kita," tutur Fransisca saat ditemui PARAPUAN (10/3/2025).
Menurutnya, sebagai perempuan karier, ketika kita tak bisa ikut berkembang dan menjadi relevan dengan zaman, maka kita akan semakin ditinggalkan. Maka ia pun mengingatkan setiap perempuan karier agar bisa mengembangkan keterampilannya yang dimilikinya, sesuai dengan apa yang dibutuhkan industri.
"Kita sebagai pribadi, harus bisa membuat skill kita itu relevan dengan apa yang dimiliki atau yang menjadi tantangan di zaman atau di hari atau di bulan tersebut," sarannya.
Bukannya tanpa alasan ia menyarankan demikian. Ketika kita menjadi tenaga kerja yang relevan dan dibutuhkan dalam dunia teknologi, hal tersebut akan membantu kita menjadi jawaban atau solusi yang dicari. Dengan kata lain, hal tersebut juga akan membantu mengembangkan karier kita lebih besar lagi di masa depan.
"Dalam hal ini dunia teknologi, yang ditekankan di sini misalnya tentang AI (artificial intelligence). Zaman sekarang, kayaknya semua orang kenal yang namanya ChatGPT, copilot atau kita bisa pake sistem QR. Zaman dulu enggak ada tuh QR, sekarang malah jadi sistem payment kita," celetuknya.
Baca Juga: Self-Care di Era Digital: Ini Cara Melakukan Digital Detox Sehari-hari