Parapuan.co - Kawan Puan merasakan sedih setelah melalui libur Lebaran? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang mengalami post vacation blues. Walaupun bisa dialami setiap orang, perempuan ternyata lebih rentan mengalami situasi ini, lho.
Libur Lebaran adalah momen menyenangkan yang dinanti banyak orang. Pada masa ini, kamu bisa melepas penat dari tanggung jawab pekerjaan, menikmati waktu bersama orang terkasih, memanjakan diri dengan makanan khas Hari Raya, serta merasakan kembali kehangatan suasana kampung halaman yang penuh nostalgia.
Semua elemen itu memberikan ledakan kebahagiaan emosional yang begitu kuat. Sayangnya begitu libur usai dan rutinitas mulai kembali berjalan, Kawan Puan mungkin merasa seperti ditarik tiba-tiba dari dunia yang nyaman dan hangat ke dalam realitas mencengangkan.
Perasaan tidak siap menghadapi pekerjaan menumpuk, sulit tidur di malam hari, sulit berkonsentrasi di kantor, bahkan merasa sedih tanpa alasan yang jelas mungkin menghantui. Alih-alih kembali menjalani rutinitas harian dengan semangat baru, sebagian besar justru merasa lelah secara emosional, kehilangan motivasi, bahkan mengalami kecemasan ringan yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah.
Fenomena ini dikenal sebagai post vacation blues, atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan sindrom pasca liburan. Lantas, apa sebenarnya post vacation blues yang sering dialami perempuan setelah libur Lebaran?
Post vacation blues adalah bentuk ketidakseimbangan emosional ringan yang sering kali muncul setelah periode liburan panjang berakhir. Menurut laman Psychology Today, kondisi ini sangat umum dan wajar, terutama bagi mereka yang selama liburan mengalami peningkatan hormon dopamin dan serotonin akibat banyaknya aktivitas menyenangkan.
Ketika rutinitas kembali, produksi hormon tersebut menurun drastis, sehingga kamu merasa kosong dan kehilangan semangat. Perempuan cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini karena peran ganda yang diemban membuat mereka harus segera kembali ke banyak tanggung jawab sekaligus, baik sebagai profesional di tempat kerja maupun sebagai manajer rumah tangga di rumah.
Saat liburan, sebagian besar beban ini bisa ditunda atau dibagi, namun begitu kembali ke rutinitas, semuanya datang kembali sekaligus, dan bisa sangat melelahkan secara mental.
Kenapa Perempuan Rentan Mengalami Post Vacation Blues?
Baca Juga: Cara Menjaga Anak Agar Tidak Makan Berlebihan Saat Libur Lebaran
Ada alasan mengapa perempuan lebih rentan mengalami post vacation blues dibanding laki-laki. Ternyata, hal ini disebabkan karena perempuan sering kali memiliki ikatan emosional yang lebih mendalam terhadap momen-momen sosial seperti liburan bersama keluarga.
Tidak hanya itu, mereka juga cenderung menjadi pusat logistik dan perencana utama liburan, yang membuat keterikatan emosional terhadap momen libur menjadi lebih intens. Ketika liburan berakhir, keterikatan itu justru menjadi pemicu kesedihan dan kehilangan yang lebih besar dibandingkan laki-laki.
Selain itu, kembali ke realitas berarti kamu harus langsung mengatur jadwal keluarga, mempersiapkan anak sekolah, membereskan rumah berantakan setelah mudik, dan tentu saja menghadapi tekanan pekerjaan yang sudah menunggu sejak hari pertama kembali.
Kombinasi semua ini bisa menjadi beban mental yang cukup besar. Hal ini diperkuat dengan survei yang dikutip dari laman Daily Mail. Survei tersebut menemukan bahwa 53 persen perempuan mengalami post vacation blues.
Sementara itu, hanya 40 persen laki-laki yang merasa sedih saat kembali beraktivitas setelah liburan. Dari survei tersebut, kebanyakan perempuan merasa sangat sedih karena waktu istirahat mereka sudah menghilang.
Kalau kamu mengalami situasi semacam ini, penting untuk memberikan waktu beradaptasi dari fase liburan kembali ke fase produktif. Jangan langsung memaksakan diri untuk 100 persen produktif di hari pertama kerja. Beri dirimu waktu dua sampai tiga hari untuk menyesuaikan kembali ritme harian.
Berikutnya, rencanakan aktivitas menyenangkan setelah kerja. Tujuannya, agar kamu tetap punya hal yang dinantikan, buatlah agenda kecil yang menyenangkan setelah jam kerja, seperti nonton film favorit, memasak menu kesukaan, atau sekadar minum kopi hangat sambil membaca buku.
Kawan Puan, post vacation blues adalah adalah kondisi psikologis sementara yang sering kali dialami oleh perempuan setelah melewati masa libur panjang seperti Lebaran. Rasa kehilangan, kelelahan emosional, serta tekanan dari rutinitas yang kembali datang, bisa menciptakan kekosongan yang nyata dan menyakitkan.
Namun dengan kesadaran penuh dan langkah-langkah perawatan diri yang tepat, kamu bisa kembali bangkit, pelan tapi pasti. Ingat, memberi ruang pada diri sendiri untuk merasa dan memulihkan diri bukanlah kelemahan, melainkan bentuk cinta terhadap dirimu sendiri.
Baca Juga: Beban Ganda Perempuan saat Lebaran: Stereotip yang Sudah Mengakar
(*)