Parapuan.co - Bidaah merupakan series asal Malaysia yang kini tengah viral di media sosial khususnya TikTok. Drama Bidaah mulai tayang di Malaysia pada 5 Maret 2025 dengan total 15 episode, di mana masing-masing berdurasi 30 menit dan bisa disaksikan di Viu.
Digarap oleh sutradara Ellie Suriaty, serial ini menyoroti tentang sekte keagamaan yang kontroversial. Fenomena viralnya series Bidaah tak terlepas dari kemunculan karakter Walid yang diperankan oleh Faizal Hussein.
Walid sendiri merupakan pemimpin sekte Jihad Ummah yang mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi. Sinopsis series Bidaah (yang juga dikenal sebagai Broken Heaven) berfokus pada karakter perempuan Baiduri (Riena Diana), seorang gadis yang berasal dari keluarga agamis.
Suatu ketika, ibu Baiduri memaksa dirinya untuk bergabung dengan Jihad Ummah. Mulanya, ajaran dari kelompok tersebut tampak religius. Tapi seiring berjalannya waktu, Baiduri justru merasakan adanya praktik menyimpang dari ajaran agama Islam yang dianut kelompok tersebut, termasuk pernikahan paksa dan kewajiban untuk patuh sepenuhnya pada pemimpin.
Bukan itu saja, kontroversi series Bidaah juga berawal ketika banyaknya potongan adegan yang mempertontonkan para jemaah Jihad Ummah meminum air bekas mandi sekaligus rendaman kaki Walid. Para jemaah yang hadir harus minum air bekas tersebut secara sukarela. Hal ini dilakukan karena jemaah mempercayai jika mengonsumsi air tersebut dapat memberikan keberkahan selama hidup.
Hambali (Fattah Amin), putra Walid yang baru kembali dari Yaman juga merasakan adanya kejanggalan dari sekte yang dipimpin ayahnya. Dari situ, Hambali bertekad untuk mengungkap kebenaran yang terjadi.
Mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang ada dalam ajaran Walid, Baiduri dan Hambali pun tak tinggal diam. Ia mengambil langkah-langkah pemberontakan untuk melindungi dirinya dan orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk anggota Jihad Ummah.
Sementara dikutip dari laman Tribunnews, drama ini membawa pesan mengenai penyimpangan ajaran agama. Misalnya saja lewat karakter Walid yang justru menyesatkan orang-orang yang sebenarnya ingin beribadah dengan benar.
Baca Juga: Representasi Kesetaraan Gender dalam Film dan Series Indonesia