Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah kamu merasa hubungan yang dijalin berjalan baik-baik saja di permukaan, tetapi ada semacam jarak emosional yang tak kasat mata antara kamu dan pasangan? Atau mungkin kamu pernah merasa rindu pada momen ketika kalian bisa saling bicara dari hati ke hati tanpa gangguan atau ketegangan?
Kalau merasa demikian, itu artinya kamu dan pasangan kurang menerapkan deep talk. Deep talk adalah momen penting di mana kamu dan pasangan bisa menyelami pikiran dan perasaan satu sama lain secara jujur, terbuka, dan penuh kepercayaan.
Topik yang dibahas bisa beragam, mulai dari ketakutan terdalam, harapan masa depan, nilai-nilai hidup, hingga ekspektasi dalam hubungan. Namun sayangnya, banyak pasangan melakukan deep talk tanpa mempertimbangkan suasana hati, kondisi mental, atau bahkan tempat yang mendukung.
Akibatnya, bukannya membangun koneksi, yang terjadi justru pertengkaran atau perasaan tidak nyaman. Perlu pasangan tahu bahwa deep talk seharusnya dilakukan dalam suasana yang tenang dan aman secara emosional, agar tidak berubah menjadi debat yang merusak suasana.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melakukan deep talk?
Merujuk dari laman Huffpost, kebanyakan perempuan cenderung memulai percakapan mendalam di pagi hari. Sementara, laki-laki justru cenderung melakukannya di malam hari.
Sementara itu, seorang psikolog klinis, Dr. Susan Heitler, mengatakan bahwa percakapan bisa berjalan efektif ketika masing-masing (kamu dan pasangan) dalam kondisi tenang alias tidak sedang mengalami beban pikiran atau stres. Dengan begitu percakapan yang mendalam akan terjadi lebih intens.
"Saat orang sibuk mengerjakan suatu tertentu adalah pilihan hal yang buruk (untuk mengajak deep talk) apalagi mereka belum memiliki kesiapan emosional," ujar Susan Heitler.
Susan Heitler juga mengatakan bahwa perempuan membuka percakapan deep talk dengan cara yang lebih ramah dan mempertimbangkan kondisi lawan bicaranya, yakni pasangan. Di sisi lain, perempuan juga rentan mengalami stres apalagi jika deep talk diawali dengan amarah atau bahkan ketidaksiapan emosional.
Baca Juga: 5 Manfaat Deep Talk dengan Pasangan, Bisa Tingkatkan Koneksi Emosional