Parapuan.co - Di era media sosial, di mana satu produk skincare bisa viral dalam semalam, godaan untuk mencoba produk baru nyaris tak tertahankan. Tapi tahukah kamu? Waktu mencoba skincare baru bisa jadi penentu, kulitmu bisa glowing, atau justru breakout parah.
Memperkenalkan skincare baru di waktu yang salah bukan hanya sia-sia, tapi bisa memperparah kondisi kulit. Mengutip dari CNA.com, dan menurut Dr. Sarah Too, dokter estetika dari Singapura, ada momen-momen tertentu ketika kulit kita lebih rentan, dan sebaiknya Kawan Puan menghindari eksperimen di waktu-waktu ini.
1. Saat fase menstruasi
Menjelang dan selama menstruasi, tubuh mengalami lonjakan hormon yang berdampak langsung pada kondisi kulit. Peningkatan hormon androgen bisa menyebabkan produksi minyak berlebih, yang membuat kulit lebih mudah berjerawat, terutama di area dagu dan rahang.
Selain itu, skin barrier juga melemah, membuat kulit jadi lebih sensitif terhadap bahan aktif seperti retinol, AHA, atau vitamin C, yang biasanya aman bisa jadi terasa perih atau memicu iritasi. Karena kondisi kulit yang labil ini, memperkenalkan produk baru justru berisiko menimbulkan reaksi negatif yang sulit dievaluasi.
Kamu bisa saja mengira produk tersebut tidak cocok, padahal sebenarnya kulitmu sedang bereaksi karena pengaruh hormon. Maka dari itu, waktu terbaik untuk mencoba skincare baru adalah setelah siklus menstruasi selesai, saat kadar hormon mulai stabil dan kulit kembali ke kondisi normal.
2. Liburan ke tempat yang berbeda iklim
Saat Kawan Puan bepergian ke daerah dengan iklim yang berbeda, misalnya dari Indonesia yang tropis ke negara bersalju, atau sebaliknya, kulitmu akan mengalami fase adaptasi yang cukup signifikan. Perubahan suhu, kelembapan udara, dan bahkan tingkat polusi bisa mengganggu keseimbangan alami kulit.
Di iklim kering, kulit lebih mudah kehilangan kelembapan, menyebabkan dehidrasi, mengelupas, bahkan iritasi. Sebaliknya, di iklim lembap dan panas, produksi minyak bisa meningkat drastis, menyebabkan pori-pori tersumbat dan timbul jerawat.
Baca Juga: Marak Dilakukan oleh Brand Kecantikan, Apa Itu Skincare Overclaim?
Memperkenalkan produk baru saat kulit sedang berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan baru bisa memperparah reaksi negatif. Karena itu, saat liburan, tetaplah berpegang pada produk yang sudah kamu kenal dan terbukti aman untuk kulitmu.
Fokus pada skincare dasar, seperti pembersih lembut, pelembap, dan sunscreen adalah pilihan terbaik. Simpan eksperimen dengan skincare baru sampai kamu kembali ke rumah, di mana kulitmu kembali stabil dan berada dalam kondisi yang familiar.
3. Saat kulit sedang stres
Kulit adalah cerminan dari apa yang terjadi di dalam tubuh. Saat Kawan Puan mengalami stres, baik karena pekerjaan, kurang tidur, pola makan buruk, atau tekanan emosional, kulit pun ikut terdampak. Kondisi ini bisa melemahkan skin barrier, memicu peradangan, hingga menyebabkan munculnya jerawat, eksim, atau reaksi alergi.
Jika kamu memperkenalkan skincare baru saat kulit sedang tidak stabil, kamu berisiko menambah beban pada kulit yang sebenarnya butuh ditenangkan, bukan diuji coba. Bisa jadi kamu salah menilai produk sebagai penyebab masalah, padahal akar masalahnya adalah stres internal.
Di saat seperti ini, kembalilah ke rutinitas dasar, yaitu bersihkan wajah dengan lembut, pakai pelembap yang mengandung ceramide atau panthenol, dan hentikan dulu produk-produk aktif atau eksfoliasi. Biarkan kulit beristirahat dan pulih.
4. Setelah perawatan estetika
Setelah menjalani prosedur seperti peeling kimia, laser, atau microneedling, kulitmu akan berada dalam kondisi yang sangat sensitif. Prosedur ini secara sengaja menciptakan kerusakan mikro pada permukaan kulit untuk merangsang regenerasi.
Meski bermanfaat dalam jangka panjang, dalam beberapa hari setelahnya kulit menjadi sangat rentan terhadap iritasi dan infeksi. Mencoba produk baru dalam kondisi kulit yang masih terbuka, atau dalam proses penyembuhan bisa sangat berbahaya. Bahan aktif seperti retinoid, vitamin C, bisa menyebabkan rasa perih, kemerahan hebat, hingga luka bakar ringan.
Dokter biasanya menyarankan skincare yang menenangkan dan memulihkan, seperti gel aloe vera, krim berbasis panthenol, atau pelembap yang menghidrasi tanpa pewangi. Tunggu hingga kulit benar-benar pulih sebelum kembali ke rutinitas aktif, apalagi sebelum mencoba produk baru.
Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu 3 Cara Cek BPOM pada Skincare dan Kosmetik
5. Menjelang acara besar dan penting
Pernikahan sahabat, wisuda, atau sesi foto penting biasanya membuat perempuan ingin tampil sempurna, termasuk dengan kulit yang flawless. Namun, di saat-saat inilah kamu sebaiknya tidak mencoba skincare baru.
Kulit bisa bereaksi dalam waktu singkat terhadap bahan baru, terutama jika mengandung zat aktif tinggi, dan reaksi ini sering kali tidak bisa dikendalikan dalam satu malam. Alih-alih tampil glowing, kamu bisa mengalami breakout, kemerahan, atau kulit mengelupas, yang justru akan merusak penampilanmu di hari penting.
Oleh karena itu, gunakan produk yang sudah kamu kenal dan terbukti aman di kulitmu. Fokus pada hidrasi, perlindungan, dan perawatan ringan. Glowing alami lebih baik daripada risiko bereksperimen dan menyesal kemudian.
Merawat kulit seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan ajang coba-coba yang berujung stres. Dengan memahami kapan waktu yang tidak tepat, untuk memperkenalkan produk baru, kamu bisa menghindari drama kulit yang tak perlu dan lebih menikmati perjalanan menuju kulit yang sehat.
Ingat, skincare bukan soal cepat-cepat lihat hasil, tapi soal konsistensi, kesabaran, dan memperlakukan kulit dengan penuh perhatian. Jadi, jangan juga terburu-buru ganti produk hanya karena FOMO.
Baca Juga: Self-Care Simpel, Ini 3 Rekomendasi Skincare dan Makeup Wajib Punya
(*)
Celine Night