Pertama Kalinya Penerbangan Luar Angkasa dengan Semua Penumpang Perempuan, Ada Katy Perry

Tim Parapuan - Selasa, 15 April 2025
Awak NS-31 sebelum melakukan penerbangan
Awak NS-31 sebelum melakukan penerbangan Blue Orgin

Parapuan.com - Pernahkah kamu bermimpi menjelajah luar angkasa? Dahulu mimpi ini serasa tak mungkin, tetapi kini mimpi itu bisa menjadi nyata. Di tengah dunia yang masih sering meragukan potensi perempuan, enam sosok inspiratif membuktikan bahwa kita bukan hanya bisa ikut serta tetapi juga memimpin.

Mengutip Kompas.com, pada tanggal 14 April 2025, dunia menyaksikan momen bersejarah ketika Katy Perry bersama lima perempuan luar biasa lainnya meluncur ke luar angkasa dalam misi suborbital Blue Origin.

Selain diikuti oleh Katy Perry, misi ini dipimpin oleh Lauren Sánchez yang dikenal sebagai jurnalis dan pasangan dari pendiri Blue Origin yaitu Jeff Bezos. Ia didampingi oleh Gayle King yang merupakan jurnalis dari CBS.

Ditambah, Amanda Nguyen yang merupakan aktivis dan ilmuwan bioastronautika, dan Aisha Bowe yang sebelumnya adalah ilmuwan roket di lembaga antariksa Amerika Serikat, serta Kerianne Flynn yang merupakan seorang produser film.

Keenam perempuan ini mewakili keberagaman profesi, latar belakang, serta kekuatan perempuan dalam berbagai bidang. Perjalanan ini bukan hanya sekadar wisata antariksa, melainkan menjadi simbol kuat bahwa perempuan mampu menaklukkan batas-batas yang selama ini didominasi oleh laki-laki.

Penerbangan ini berlangsung selama sebelas menit dan melintasi garis Kármán sejauh 100 kilometer dari permukaan Bumi yang memberikan pengalaman empat menit tanpa gravitasi. Meskipun singkat, momen ini memberikan perspektif baru tentang planet kita dan potensi manusia untuk menjelajah lebih jauh.

Hal yang menarik perhatian publik bukan hanya karena ini merupakan kru perempuan pertama sejak Valentina Tereshkova pada tahun 1963, tetapi juga karena mereka mengenakan pakaian luar angkasa yang dirancang khusus oleh rumah mode Monse. Desain ini menggabungkan fungsi, dan estetika serta mencerminkan bahwa perempuan dapat tampil kuat dan anggun dalam waktu yang bersamaan.

Fernando Garcia, yang merupakan salah satu desainer dari Monse menyampaikan bahwa mereka ingin menciptakan sesuatu yang sederhana dan nyaman namun tetap memiliki sentuhan berani seperti pakaian untuk olahraga motor salju atau ski. Hasil akhirnya adalah pakaian luar angkasa yang tidak hanya fungsional tetapi juga memperkuat identitas feminin para astronot.

Blue Origin sendiri tidak mengumumkan harga tiket untuk penerbangan ini. Namun sebagai gambaran, pesaing utamanya yaitu Virgin Galactic mematok harga 650.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 10,3 miliar, per kursi untuk penerbangan serupa. 

Baca Juga: Ini Pentingnya Peran Perusahaan Atasi Tantangan Perempuan Karier Hadapi Unconscious Bias dan Glass Ceiling

 

 

Karena hal itulah, tidak semua pihak menyambut baik pendekatan ini. Aktris Olivia Munn menyampaikan kritik bahwa misi ini adalah bentuk kemewahan yang tidak sensitif terhadap kondisi sosial ekonomi yang sedang terjadi.

Menanggapi hal tersebut, Amanda Nguyen menegaskan bahwa penampilan mereka merupakan bentuk perlawanan terhadap stereotip perempuan dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi teknik dan matematika atau STEM, yang menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi ilmuwan sekaligus mengekspresikan diri secara bebas.

Katy Perry yang dikenal melalui lagu-lagunya seperti E.T. dan Firework menyatakan bahwa perjalanannya ini didedikasikan untuk putrinya, Daisy. Ia pun berharap dapat menginspirasi generasi muda perempuan untuk mengejar mimpi mereka baik di Bumi maupun di luar angkasa.

Penerbangan ini juga menunjukkan bahwa, eksplorasi luar angkasa bukan hanya tentang teknologi dan ilmu pengetahuan tetapi juga tentang representasi keberagaman dan inklusivitas. Dengan melibatkan perempuan dari berbagai latar belakang, misi ini membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk berkontribusi dalam bidang yang selama ini kurang terwakili.

Lauren Sánchez sebagai pemimpin misi berharap bahwa, pengalaman ini akan mengubah cara pandang mereka terhadap Bumi, dan mendorong untuk berbagi kisah yang dapat menginspirasi generasi mendatang. Ini merupakan langkah besar dalam mengubah narasi tentang siapa yang bisa menjadi bagian dari eksplorasi luar angkasa.

Desain pakaian luar angkasa oleh Monse juga, menunjukkan bahwa dunia mode dan teknologi dapat berkolaborasi untuk menciptakan sesuatu yang inovatif sekaligus inklusif. Dengan menggunakan teknologi pemindaian 3D, pakaian ini dirancang khusus untuk tubuh perempuan dan mengatasi tantangan yang sering terjadi pada desain pakaian antariksa uniseks.

Misi ini juga menyoroti pentingnya dukungan dan solidaritas antarperempuan. Dengan saling mendukung dan mengangkat satu sama lain perempuan dapat mencapai hal-hal luar biasa bahkan menembus batas atmosfer Bumi.

Sebagai perempuan melihat sesama perempuan mencapai prestasi seperti ini memberikan rasa bangga dan semangat. Ini adalah pengingat bahwa tidak ada batasan bagi apa yang dapat kita capai, selama kita berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

Baca Juga: Ingin Kerja di BUMN? 10 Jurusan Kuliah Ini Punya Peluang Besar

Perjalanan Katy Perry, dan kru perempuan Blue Origin merupakan simbol dari potensi tak terbatas yang dimiliki perempuan. Ini adalah ajakan bagi kita semua untuk terus mendorong batasan menantang norma dan menciptakan ruang bagi perempuan di semua bidang termasuk di luar angkasa.

Dengan langkah ini kita tidak hanya mencatat sejarah, tetapi juga membuka jalan bagi generasi perempuan berikutnya untuk bermimpi lebih besar dan melangkah lebih jauh. Karena langit bukanlah batas melainkan permulaan.

 

(*)

Celine Night

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri