Bukan Hanya Hubungan Intim, Ini 5 Bentuk Love Language Physical Touch

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 26 April 2025
Bentuk love language physical touch.
Bentuk love language physical touch. (IStock/Edwin Tan)

Parapuan.co - Dalam menjalin hubungan yang sehat dan bermakna, mengenali serta memahami love language pasangan adalah salah satu kunci penting agar komunikasi emosional berjalan harmonis.

Salah satu dari lima love language yang diperkenalkan oleh Dr. Gary Chapman dalam bukunya The 5 Love Languages adalah physical touch. Sayangnya, pemahaman mengenai love language ini seringkali disalahartikan hanya sebatas pada hubungan fisik yang bersifat seksual. Padahal pada kenyataannya, ekspresi cinta melalui sentuhan tidak harus melibatkan hubungan intim.

Dalam realitas sehari-hari, kita sering terjebak dalam rutinitas dan kesibukan yang membuat koneksi fisik non-seksual menjadi hal langka. Padahal, menurut Calm, sentuhan lembut yang dilakukan secara sadar (mindful touch) dapat memperkuat perasaan aman, dihargai, dan dicintai, tanpa harus melibatkan hubungan intim.

Karena itu, memahami cara-cara menunjukkan physical touch yang sehat, nyaman, dan penuh makna menjadi sangat penting bagi setiap pasangan. Adapun cara menunjukkan love language physiccal touch tanpa harus melakukan hubungan intim, yakni:

1. Menggenggam Tangan

Genggaman tangan mungkin terdengar sepele, tapi saat dilakukan dengan penuh kesadaran dan ketulusan, ini bisa menjadi bentuk perhatian yang sangat berarti. Kamu bisa melakukannya saat berjalan bersama, duduk di sofa, atau bahkan saat berbicara serius. 

Genggaman tangan dapat memberikan sinyal emosional bahwa kamu hadir sepenuhnya untuk pasanganmu.

2. Pelukan yang Tulus

Berbeda dengan pelukan sekilas yang biasa dilakukan dalam keseharian, pelukan yang dilakukan dengan intensi penuh dan dalam durasi lebih lama bisa memberikan efek terapeutik bagi jiwa.

Pelukan selama 20 detik atau lebih bisa meningkatkan hormon oksitosin, yaitu hormon yang berperan dalam memperkuat ikatan emosional. Pelukan seperti ini tidak perlu memiliki konotasi seksual, melainkan murni sebagai bentuk pelipur lara, kehangatan, dan koneksi batin.