Misalnya saja orang gemuk yang mengalami body shaming cenderung menemukan kenyamanan dalam binge-eating.
Alhasil kondisi inilah yang mengakibatkan penambahan berat badan lebih lanjut.
Sementara individu kurus yang dapat body shaming karena kurus mungkin mengalami kurang nafsu makan yang menyebabkan lebih banyak penurunan berat badan.
3. Kecemasan dan kurang percaya diri
Korban yang mengalami body shaming untuk waktu yang lama mengembangkan rasa mengasihani diri sendiri, situasi ini menyebabkan kurangnya kepercayaan diri.
Korban merasa bahwa dirinya tidak layak, sehingga menarik diri dari lingkungan sosial atau isolasi total.
Jika tidak diobati tepat waktu, orang-orang ini mengembangkan masalah kecemasan yang serius dan bahkan mengalami serangan panik.
Hal ini juga dapat menghambat status sosial ekonomi mereka.
Kondisi ini dikarenakan korban tidak dapat bekerja dengan baik dalam karier mereka karena kecemasan dan keraguan diri yang terus-menerus.
Baca Juga: Self Love Ala Ariel Winter yang Pernah Alami Body Shaming selama 8 Tahun
Dari ulasan di atas, diketahui bahwa memang korban yang mengalami body shaming ini bisa mengalami masalah mental.
Belajar dari kasus tersebut, alangkah baiknya jika sebagai manusia itu harus menghormati satu sama lain dan jangan menimbulkan obrolan negatif terhadap orang lain.
Sebagai orang terdekat seperti keluarga dan teman, ada baiknya kita saling memberikan dukungan bukan justru melakukan body shaming.
(*)