"Dan kemudian mereka akan menelepon kakek dan neneknya, mereka akan memutar rekaman bahwa anak mereka, cucu mereka, sedang dalam masalah dan membutuhkan uang, dan mereka tidak mau menelepon orang tua mereka," tambahnya.
Margery menuturkan bahwa sebagai akibatnya, korban penipuan akan lansung percaya bahwa itu adalah cucu ataupun seseorang yang mereka kenal, sehingga tak ragu untuk mengirimkan uang.
Kejahatan dengan menggunakan AI seperti ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan termasuk orang yang pintar dan terpelajar sekalipun.
Oleh karena itu, demi mencegah perempuan dan anak, atau siapapun itu, jadi korban penipuan online di dunia digital dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, Margery Kraus memiliki beberapa saran.
Di mana saran yang disampaikan oleh Margery Kraus ini bisa mendorong terciptanya ruang aman untuk perempuan dan anak di dunia digital.
1. Mendidik Perempuan dan Anak tentang Hal yang Harus Diwaspadai
Margery Kraus menekankan pentingnya mendidik atau mengedukasi perempuan dan anak tentang hal-hal yang harus mereka waspadai di dunia digital.
"Saya pikir kita harus memastikan bahwa kita mengedukasi perempuan dan anak-anak tentang beberapa hal yang harus mereka waspadai," ucapnya.
2. Memvalidasi Kebenaran
Baca Juga: Artificial Intelligence (AI) dan Masa Depan Kesetaraan Gender