Guru Sebut Hybrid Learning Solusi Tepat untuk Menjawab Segala Kendala PJJ

By Anna Maria Anggita, Rabu, 17 Maret 2021

Ilustrasi belajar online.

Parapuan.co - Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat dan ternyata pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.

Merebaknya virus ini tentu memengaruhi berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan.

Berdasarkan data dari Save the Children Indonesia, ada lebih dari 600 ribu sekolah di Indonesia tutup dan menyebabkan sekitar 60 juta anak harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah.

Baca Juga: PJJ Tak Berjalan Mulus, Solusinya yakni Hybrid Learning, Apa Itu?

CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung menjelaskan bahwa Studi Global Save The Children Juli 2020 di 46 Negara khususnya Indonesia, mengindikasikan terdapat 8 dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai.

Selain itu 4 dari 10 anak kesulitan memahami pekerjaan rumah, dan fakta bahwa minimal 1% anak tidak belajar apapun selama PJJ.

Mengatasi tantangan tersebut, perlu adanya pembelajaran dengan sistem hybrid learning yakni pengkombinasian antara pembelajaran daring dan tatap muka.

Ternyata beberapa sekolah pun sudah menerapkan sistem pembelajaran yang juga disebut blended learning.

Salah satunya SMA Virgo Fidelis yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Maria Ariany (51) selaku guru, SMA Virgo Fidelis telah mengadaptasi hybrid learning sejak Agustus 2020.