Parapuan.co - Semenjak virus corona masuk ke Indonesia, sistem pendidikan berubah.
Dari mulanya datang ke sekolah, akhirnya dirubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sayangnya, tak semua anak mampu menjalani PJJ.
Baca Juga: Setahun PJJ, Tantangan Baru Kehilangan Pembelajaran hingga Dampak Penurunan Pendidikan Anak
Studi yang dilakukan oleh Global Save The Children pada Juli 2020 di 46 Negara khususnya Indonesia, mengindikasikan bahwa terdapat 8 dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai.
Sementara itu, 4 dari 10 anak kesulitan memahami pekerjaan rumah.
Fakta lain pun menunjukkan bahwa minimal 1% anak tidak belajar apapun selama PJJ.
Melansir dari siaran pers Save the Children Indonesia untuk mengatasi tantangan selama PJJ ini harus diatasi dengan hybrid learning.