Parapuan.co - Tak ada satu pun tindakan kekerasan itu merupakan hal benar yang dilakukan ya, Kawan Puan.
Tak peduli siapa yang memulai pertengkaran terlebih dahulu.
Tapi kalau sudah bermain dengan kekerasan, baik fisik, kata, emosional, psikis, kita perlu nyalakan alarm waspada, terutama saat pacaran.
Kekerasan dalam pacaran adalah tindakan agresif dan kasar yang digunakan oleh satu orang dalam suatu hubungan untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali atas orang lain.
Baca Juga: Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat Selama Pandemi, Ini Dampaknya Bagi Penyintas
Kekerasan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk kekerasan fisik, ancaman, paksaan, intimidasi, isolasi, pelecehan emosional, seksual, dan ekonomi.
Melansir laman Washington University in St. Louis, mencintai seseorang tidak berarti kamu tidak pernah bisa berkata ‘tidak’ pada hal yang tidak kamu inginkan dari pasanganmu.
Tidak peduli jenis hubungan apa yang kamu miliki, jika kamu dipaksa untuk berhubungan seks padahal kamu tidak menghendakinya, itu adalah pemerkosaan.
Jika kamu dihina atau dipaksa dengan beragam cara untuk melakukan hubungan seksual, itu termasuk pelecehan seksual.
Secara umum, di masyarakat masih cenderung menganggap biasa perilaku kekerasan dalam pacaran ini.
Sementara itu, perspektif korban jika melaporkan akan menerima sanksi sosial seperti rasa malu dan pernyataan orang lain yang menyalahkannya membuatnya enggan untuk membuka suara.