Nakes Alami Burnout Selama Covid-19, Berikut 5 Tips Meringankan Stres untuk Nakes

By Sarah D. Ekaputri, Jumat, 20 Agustus 2021

Nakes di Indonesia alami burnout syndrome akibat pandemi Covid-19.

Parapuan.co - Pandemi Covid-19 tak hanya menelan korban jiwa dari kalangan tenaga kesehatan (nakes).

Bahkan, pandemi juga telah menyebabkan stres di kalangan nakes.

Jumlah pasien Covid-19 yang membludak membuat beban kerja nakes semakin bertambah, sehingga nakes pun tak jarang mengalami kelelahan secara fisik.

Belum lagi, risiko terpapar dan meninggal akibat penyakit ini pun sangat tinggi di antara para nakes.

Menanggapi hal ini, Program Studi Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (MKK FKUI) melakukan penelitian untuk melihat fenomena tersebut.

Hasil dari riset tersebut menunjukkan secara gamblang bahwa sebanyak 83 persen nakes di Indonesia telah mengalami burnout syndrome tingkat sedang dan berat.

Secara psikologis, hal ini berisiko besar mengganggu kualitas hidup dan produktivitas kerja nakes dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Dikutip dari WHO, burnout syndrome sendiri dapat diartikan sebagai dampak dari stres kronis di lingkungan kerja yang belum bisa dikelola dengan baik.

Baca Juga: Selain Ubah Jam Kerja, Ini 5 Cara Menghindari Burnout di Pekerjaan

Burnout syndrome merupakan fenomena yamg secara khusus mengacu pada kondisi dalam konteks pekerjaan.

Memang, sebelum adanya pandemi Covid-19 pun banyak riset yang membahas mengenai sindrom satu ini di kalangan medis.

Melansir laman UNAIR NEWS, ada beberapa tips untuk meminimalisir stres dan menjaga kesehatan psikologis bagi kalangan nakes akibat pandemi Covid-19.

Tips ini disampaikan oleh dosen psikologi klinis Universitas Airlangga, Dr. Hamidah, M.Si., Psikolog.

Tetap Berpikir Positif

Menurut Dr. Hamidah, nakes perlu tetap berpikir positif dan mengelola emosi secara bijak di tengah-tengah kondisi pandemi ini.

Optimisme ini membuat suasana hati lebih baik dan respons sistem kekebalan tubuh juga lebih baik.

Selain itu, nakes tetap memerlukan komunikasi intrapersonal dengan Sang Maha Kuasa dengan selalu berdoa dan melakukan komunikasi interpersonal secara virtual dengan keluarga atau orang-orang terdekat.

Baca Juga: Pikiran Mulai Suntuk? Yuk, Lakukan 5 Kegiatan untuk Mengembalikan Fokus Kerja

Sempatkan untuk Beristirahat

“Dalam bertugas, tenaga medis sekalian mohon sempatkan istirahat, bersandar, ngademmerem (memejamkan mata) sebentar. Jangan diabaikan keluhan tubuh, keluhan jiwa,” saran Dr. Hamidah.

Dalam situasi darurat kesehatan ini, sering kali nakes kelelahan karena tak ada waktu untuk beristirahat akibat pasien yang berdatangan terus-menerus.

Karenanya, tiap kali ada waktu senggang, sebisa mungkin nakes perlu mengistirahatkan diri dalam bentuk apapun.

Literasi Positif

Hoaks dan berita buruk menjadi salah satu faktor pemicu stres pada nakes.

Nakes perlu menyikapi hal ini dengan cara mengedepankan logika.

Hindari hoaks dan konten-konten berbau negatif di internet, serta perbanyak mengonsumsi konten positif yang bersifat menenangkan dan menghibur.

Ciptakan Iklim Kerja yang Suportif

Saling memberikan dukungan satu sama lain di antara rekan-rekan nakes akan memperkuat mental dalam menghadapi tekanan atau stressor dan kecemasan akibat pekerjaan yang berat di masa pandemi.

Melakukan refreshing kecil-kecilan bersama rekan-rekan nakes juga sangat dianjurkan.

Caranya sesimpel saling melemparkan guyonan, berkirim meme lucu, atau membuat konten TikTok bersama.

Jangan Ragu untuk Mendapat Bantuan dari Psikolog

Kini, sudah ada layanan konseling gratis untuk masyarakat dan nakes yang membutuhkan.

Nakes yang mengalami stres dan tekanan psikologis akibat pandemi juga dapat menghubungi hotline 119, pusat konseling rumah sakit, serta penyelia konseling gratis.

Dr. Hamidah mengungkapkan jika bertemu dan mencurahkan perasaan pada psikolog dapat membantu nakes untuk menangani stres dan mencegah trauma.

Baca Juga: Layanan Konseling Online Gratis Bagi Nakes dan Keluarga, Bisa Diakses Melalui Link Ini

Masyarakat Harus Selalu Taat Prokes

Masyarakat juga dapat mengambil peran untuk membantu nakes dalam menanggulangi pandemi.

Caranya tak lain adalah dengan tetap menaati protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19.

Kelalaian masyarakat tak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga menyebabkan beban kerja nakes bertambah dan memicu stres bagi para nakes.

(*)